SAO PAULO – Ketegangan diplomatik antara Brasil dan Amerika Serikat (AS) kembali mencuat setelah Washington membatasi akses visa bagi Menteri Kesehatan Brasil Alexandre Padilha, Jumat (19/09/2025). Akibat pembatasan tersebut, Padilha dipastikan batal menghadiri pertemuan Organisasi Kesehatan Pan Amerika (PAHO) di Washington, meski Brasil menilai partisipasinya sangat penting.
Padilha sejatinya telah mendapatkan visa resmi untuk bergabung dengan Presiden Luiz Inacio Lula da Silva dalam Sidang Majelis Umum PBB (UNGA) di New York pekan depan. Namun, visa itu hanya berlaku di area terbatas, mencakup kantor pusat PBB dan hotel tempat ia menginap. Dengan demikian, ia tidak diizinkan melakukan perjalanan ke Washington.
Menteri Padilha menilai sikap Washington tidak berdasar. “Menyebut pembatasan tersebut ‘tidak dapat diterima’, Padilha mengatakan dirinya akan tetap berada di Brasil,” tulis pernyataan resmi.
Kementerian Kesehatan Brasil menegaskan kebijakan AS merugikan kerja sama kesehatan di kawasan. Brasil tengah mengupayakan kolaborasi dengan Argentina dan Meksiko dalam inisiatif vaksin regional, yang dinilai vital dalam meningkatkan ketahanan kesehatan di Amerika Latin.
“Kementerian Kesehatan Brasil menyebut langkah tersebut sewenang-wenang dan mengatakan partisipasi Brasil dalam pertemuan tersebut vital bagi inisiatif vaksin regional bersama Argentina dan Meksiko,” tegas lembaga itu.
Langkah pembatasan visa ini dianggap tidak hanya menyulitkan hubungan bilateral, tetapi juga menghambat agenda kesehatan publik yang seharusnya menjadi isu lintas batas politik.
Kebijakan terbaru AS datang di tengah memburuknya hubungan kedua negara. Washington dalam beberapa pekan terakhir menjatuhkan sanksi terhadap sejumlah hakim Mahkamah Agung Brasil serta menaikkan tarif barang asal Brasil. Langkah ini disebut-sebut terkait dengan hukuman yang dijatuhkan kepada mantan presiden Jair Bolsonaro atas dugaan upaya kudeta pada masa pemerintahannya.
Peningkatan ketegangan ini membuat banyak pengamat menilai bahwa isu visa Padilha tidak berdiri sendiri, melainkan bagian dari dinamika politik yang lebih luas antara Brasil dan AS.
Dengan batalnya kehadiran Padilha, Brasil kemungkinan akan kehilangan momentum memperkuat pengaruhnya dalam agenda kesehatan kawasan. Forum PAHO menjadi wadah penting bagi negara-negara di benua Amerika untuk membangun strategi bersama menghadapi tantangan kesehatan global, mulai dari distribusi vaksin hingga pengendalian penyakit menular.
Meski demikian, pemerintah Brasil menegaskan tidak akan mundur dalam komitmennya memperkuat kerja sama regional. Sementara itu, sikap AS berpotensi menuai kritik dari negara-negara Amerika Latin lain yang menilai kesehatan publik seharusnya ditempatkan di atas kepentingan politik. []
Diyan Febriana Citra.