AS-China Siap Sepakati Gencatan Dagang Baru

AS-China Siap Sepakati Gencatan Dagang Baru

Bagikan:

JAKARTA – Ketegangan dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China kembali mendekati titik krusial. Namun, kali ini kedua belah pihak menunjukkan sinyal positif menuju pemulihan hubungan ekonomi yang sempat memburuk dalam beberapa tahun terakhir. Presiden AS Donald Trump menyatakan optimismenya dapat mencapai kesepakatan dengan Presiden China Xi Jinping pada pertemuan yang dijadwalkan berlangsung pada 30 Oktober 2025 mendatang.

Pernyataan tersebut muncul setelah tim ekonomi tinggi dari kedua negara berhasil mencapai konsensus awal dalam perundingan perdagangan yang digelar di sela-sela KTT ASEAN di Kuala Lumpur. Menteri Keuangan AS Scott Bessent dan Perwakilan Dagang AS Jamieson Greer bertemu dengan Wakil Perdana Menteri China He Lifeng serta negosiator utama Li Chenggang untuk membahas arah baru kerja sama dagang kedua negara.

“Saya pikir kita memiliki kerangka kerja yang sangat baik untuk dibahas para pemimpin pada hari Kamis,” kata Bessent kepada wartawan, dikutip dari Reuters, Minggu (26/10/2025).

Dalam wawancaranya di program Meet the Press NBC, Bessent menambahkan bahwa kesepakatan sementara tersebut diharapkan dapat menunda pengendalian ekspor logam tanah jarang oleh China, serta menghindari tarif baru AS sebesar 100% terhadap produk asal Tiongkok. Selain itu, pembahasan juga mencakup isu pembelian produk pertanian, keseimbangan perdagangan, hingga penanganan krisis fentanil yang menjadi salah satu alasan penerapan tarif baru oleh Washington.

Trump tiba di Malaysia pada Minggu untuk menghadiri KTT ASEAN, yang menjadi awal dari lawatan lima harinya di Asia. Ia dijadwalkan menutup perjalanannya dengan pertemuan langsung bersama Xi di Korea Selatan pada 30 Oktober 2025 mendatang.

“Saya pikir kita akan memiliki kesepakatan dengan China,” ujar Trump optimistis.

Sementara itu, Li Chenggang mengonfirmasi bahwa kedua pihak telah menemukan “konsensus awal” dan kini memasuki tahap persetujuan internal di masing-masing negara.

“Posisi AS sangat keras,” kata Li. “Kami telah melalui konsultasi yang sangat intens dan terlibat dalam pertukaran yang konstruktif dalam mencari solusi dan pengaturan untuk mengatasi masalah ini,” tambahnya.

Pertemuan tersebut menjadi momentum penting dalam upaya menghindari eskalasi perang dagang baru setelah ancaman tarif besar-besaran AS yang akan diberlakukan mulai 1 November 2025 mendatang. Dalam kerangka “gencatan dagang” yang sebelumnya disepakati, Beijing dan Washington berupaya memperpanjang masa berlaku kesepakatan hingga 10 November 2025 sebagai bentuk komitmen menstabilkan hubungan ekonomi global.

Bessent menyebut negosiasi kali ini sebagai “sangat substansial” dan membuka peluang perpanjangan gencatan untuk kedua kalinya sejak pertama kali ditandatangani pada Mei lalu. Jika kesepakatan baru tercapai, hal ini dapat menandai babak baru hubungan ekonomi AS–China setelah periode panjang ketegangan dagang. []

Diyan Febriana Citra.

Bagikan:
Hotnews Nasional