WASHINGTON — Gelombang hujan dengan intensitas ekstrem selama beberapa hari kembali mengguncang kawasan barat Amerika Utara, memaksa puluhan ribu warga mengevakuasi diri pada Kamis (11/12/2025). Curah hujan yang tak berhenti menyebabkan sejumlah sungai meluap dan membanjiri wilayah permukiman dari negara bagian Washington di Amerika Serikat hingga British Columbia di Kanada.
Kawasan yang terletak di selatan Seattle dan Tacoma menjadi salah satu titik paling terdampak. Dari udara terlihat hamparan lahan pertanian berubah menjadi genangan luas, sementara area permukiman berada dalam kondisi genting akibat ketinggian air yang terus meningkat.
Kota Orting menjadi salah satu wilayah yang mengaktifkan peringatan evakuasi tertinggi. Pemerintah kota mengeluarkan instruksi tegas agar warga segera meninggalkan area.
“Level 3 (PERGI SEKARANG) diberlakukan karena banjir. Ada ancaman signifikan terhadap jiwa dan/atau properti,” demikian peringatan resmi yang disampaikan pemerintah setempat. Dalam keterangan lanjutan bahkan ditegaskan, “Ancaman langsung terhadap keselamatan jiwa. Ini adalah perintah resmi untuk segera pergi. Area ini secara sah ditutup untuk akses publik.”
Di wilayah Snohomish, bagian utara Seattle, sejumlah rumah dilaporkan terendam. Kondisi serupa juga terjadi di pusat Kota Sumas, yang berbatasan langsung dengan Kanada. Sementara di sisi utara perbatasan, wilayah Abbotsford menjadi salah satu area di British Columbia yang paling banyak menerima dampak. Ratusan properti berada dalam kondisi berisiko dan sebagian masih terisolasi akibat tingginya genangan.
Situasi di wilayah Vancouver juga menunjukkan gangguan besar. Sejumlah ruas jalan utama menuju dan keluar kota harus ditutup secara parsial, sebagaimana dilaporkan melalui layanan informasi resmi Drive BC. Penutupan ini menambah beban mobilitas warga dan menunda proses pengiriman bantuan ke beberapa area banjir.
Para ahli meteorologi menilai hujan ekstrem kali ini dipicu oleh keberadaan atmospheric river, sebuah fenomena cuaca berupa aliran uap air dari Samudra Pasifik yang membawa curah hujan dalam volume sangat besar. Di sejumlah lokasi, akumulasi hujan telah melampaui 25 sentimeter. Meski intensitas curah hujan mulai berkurang sejak Kamis, dampaknya diprediksi berlangsung cukup lama karena aliran air yang besar masih bergerak melalui jaringan sungai.
Layanan Cuaca Nasional Amerika Serikat (NWS) memperingatkan potensi risiko lanjutan. Mereka menyebut, “Meskipun cuaca yang lebih kering diperkirakan terjadi akhir pekan ini, dampak banjir besar hingga yang bersifat katastropik kemungkinan akan terus berlangsung selama beberapa hari di sebagian wilayah barat negara bagian Washington dan barat laut Oregon.”
Untuk menangani situasi darurat, Garda Nasional Washington telah mengerahkan puluhan personel ke lapangan, sementara 200 anggota tambahan sedang dipersiapkan untuk membantu proses evakuasi serta penyelamatan warga.
Sejumlah ilmuwan kembali menegaskan bahwa cuaca ekstrem seperti ini berkaitan dengan perubahan iklim yang diperburuk oleh aktivitas manusia. Pembakaran bahan bakar fosil dan meningkatnya suhu atmosfer membuat pola cuaca semakin tidak stabil, menghasilkan badai lebih kuat, hujan lebih intens, serta banjir yang lebih sering dan parah. []
Diyan Febriana Citra.

