DEPOK – Mahasiswa Universitas Indonesia (UI) kembali menunjukkan sikap kritis terhadap jalannya pemerintahan. Melalui Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM UI), mereka menggelar aksi bertajuk “Rapat Dengar Pendapat Warga” (RDPW) di depan gerbang DPR RI, Jakarta Pusat, Senin (06/10/2025) siang. Aksi ini digelar bertepatan dengan menjelang satu tahun pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Berbeda dari demonstrasi pada umumnya, aksi RDPW mengusung pendekatan kreatif dan edukatif. Kegiatan ini dikemas layaknya forum dialog rakyat, di mana mahasiswa mengundang masyarakat untuk menyampaikan aspirasi dalam bentuk seni, literasi, dan diskusi publik.
Wakil Kepala Departemen Aksi dan Propaganda BEM UI 2025, Bima Surya, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk solidaritas terhadap masyarakat dan aktivis yang sempat ditahan pasca aksi protes besar pada Agustus–September 2025 lalu.
“Salah satunya itu, selain poin utama aksi esok hari adalah bentuk solidaritas kepada massa aksi dan aktivis yang ditahan pasca gelombang demonstrasi Agustus-September yang lalu,” ujarnya saat dikonfirmasi Kompas.com, Senin.
Istilah “Rapat Dengar Pendapat Warga” dipilih sebagai pelesetan dari agenda resmi DPR, yakni Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU). Bima menegaskan, mahasiswa ingin menunjukkan bahwa masyarakat juga memiliki hak untuk menyuarakan pendapat secara terbuka.
“Sebab itu juga nama aksinya Rapat Dengar Pendapat Warga (RDPW), pelesetan dari RDPU yang sering dilakukan DPR,” tambahnya.
Aksi ini tak hanya diisi orasi, tetapi juga pementasan teater sastra, panggung seni, bazar UMKM, lapak kutek, dan kegiatan membaca buku bersama. Konsep ini diharapkan dapat menarik lebih banyak partisipasi masyarakat, khususnya generasi muda, untuk terlibat dalam gerakan sosial-politik dengan cara damai dan berbudaya.
Sebelum menuju lokasi aksi, para peserta BEM UI terlebih dahulu berkumpul di Lapangan FISIP UI, lalu bergerak ke Jakarta sekitar pukul 12.00 WIB. “Perkiraan pukul 12.00 WIB sudah mulai berangkat menuju DPR,” ungkap Bima.
Selain BEM UI, sedikitnya 15 organisasi dan lembaga swadaya masyarakat (LSM) turut bergabung dalam gerakan ini. Koalisi Rapat Dengar Pendapat Warga juga mengundang BEM dari berbagai kampus di Jabodetabek untuk ikut serta menyuarakan aspirasi mahasiswa.
Melalui aksi damai ini, mahasiswa UI berharap dapat menghadirkan bentuk baru penyampaian aspirasi publik yang lebih produktif dan beradab. Pesan utama mereka sederhana: kritik tidak harus dengan kekerasan, tetapi bisa disampaikan lewat intelektualitas dan karya. []
Diyan Febriana Citra.