JAKARTA – Agenda Presiden Prabowo Subianto mengalami perubahan mendadak pada Senin pagi (28/07/2025), di mana rencana kunjungan ke Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Jatinangor, Jawa Barat, dibatalkan karena adanya prioritas lain dalam agenda kenegaraan. Presiden dijadwalkan menerima kunjungan resmi Perdana Menteri (PM) Malaysia, Anwar Ibrahim, pada hari yang sama di Jakarta.
Wakil Menteri Dalam Negeri, Bima Arya Sugiarto, mengonfirmasi kabar pembatalan kunjungan tersebut. “Betul, Presiden awalnya diagendakan untuk memberikan arahan dan melakukan pelantikan Pamong Praja Muda di IPDN. Namun, baru saja kami menerima informasi pembatalan kehadiran beliau,” ujar Bima, Senin (28/07/2025).
Presiden semula dijadwalkan menghadiri pelantikan Pamong Praja Muda IPDN Angkatan XXXII, sebuah acara yang menjadi bagian dari proses regenerasi birokrasi nasional. Namun, karena dinamika kegiatan kenegaraan yang padat, terutama dalam ranah hubungan luar negeri, kehadiran Presiden di IPDN harus ditunda.
“Presiden dijadwalkan akan melakukan pertemuan penting dengan PM Malaysia Anwar Ibrahim sore ini di Jakarta. Tentu memerlukan persiapan untuk pertemuan tersebut,” ujar Bima menjelaskan.
Anwar Ibrahim, yang dijadwalkan mengadakan kunjungan resmi ke Indonesia pada 28–29 Juli 2025, merupakan tamu penting dalam konteks kerja sama bilateral kedua negara. Pertemuan tersebut diperkirakan akan membahas sejumlah isu strategis, mulai dari kerja sama ekonomi, keamanan kawasan, hingga penguatan hubungan diplomatik antarnegara serumpun.
Selain menerima kunjungan PM Malaysia, Presiden Prabowo juga disebutkan memiliki sejumlah agenda internal lainnya di Istana Kepresidenan Jakarta, termasuk koordinasi pemerintahan dan pertemuan tingkat tinggi dengan para menteri.
“Selain itu juga ada agenda di Istana terkait dengan koordinasi pemerintahan,” tambah Bima.
Pembatalan kunjungan ke IPDN menjadi salah satu contoh bagaimana seorang kepala negara harus mengambil keputusan strategis dalam mengelola prioritas nasional. Meski urusan dalam negeri penting, diplomasi luar negeri yang berdampak pada hubungan internasional dan posisi Indonesia di kawasan juga tak bisa diabaikan.
Sementara itu, pelantikan Pamong Praja Muda IPDN tetap dilaksanakan sesuai jadwal dengan format berbeda. Kehadiran Presiden akan digantikan oleh pejabat tinggi terkait atau dilaksanakan secara simbolis.
Langkah ini menegaskan bahwa roda pemerintahan tetap berjalan meski di tengah padatnya agenda kenegaraan Presiden. Publik pun diimbau untuk memahami dinamika kegiatan kepala negara yang kerap melibatkan banyak pertimbangan strategis. []
Diyan Febriana Citra.