JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto menggelar pertemuan tertutup dengan Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan di Istana Merdeka, Rabu (03/12/2025). Pertemuan yang berlangsung di tengah dinamika ekonomi global tersebut menjadi salah satu agenda penting Presiden dalam memastikan arah kebijakan nasional tetap berada pada jalur yang stabil.
Momen kehadiran Luhut di Istana dibagikan langsung oleh Sekretaris Kabinet (Seskab) Letkol Teddy Indra Wijaya melalui akun Instagram resmi sekretariat.kabinet. Dalam unggahannya, Teddy menuliskan, “Presiden Prabowo menerima Ketua Dewan Ekonomi Nasional, Bapak Luhut Binsar Pandjaitan di Istana Merdeka, Jakarta, pada 3 Desember 2025.”
Dalam foto yang dipublikasikan, tampak Luhut mengenakan kemeja putih dan tengah memaparkan sejumlah dokumen kepada Presiden Prabowo. Kepala Negara terlihat menyimak dengan penuh perhatian, menandakan pentingnya laporan DEN terhadap pengambilan keputusan di tingkat istana.
Menurut Teddy, laporan yang dibawa Luhut tidak hanya berkaitan dengan kondisi ekonomi dalam negeri, melainkan juga gambaran menyeluruh mengenai gejolak global yang berpotensi mempengaruhi Indonesia. “Dalam pertemuan tersebut, ketua DEN melaporkan perkembangan situasi ekonomi global dan nasional,” jelas Teddy.
Pertemuan itu menjadi salah satu upaya pemerintah dalam memperkuat koordinasi antara lembaga strategis dan Istana, terutama menjelang penetapan kebijakan fiskal dan program prioritas nasional. Situasi ekonomi dunia yang masih dipenuhi ketidakpastian, seperti fluktuasi harga komoditas, perlambatan pertumbuhan di sejumlah kawasan, serta potensi ketegangan geopolitik, menjadi faktor penting yang perlu dipertimbangkan dalam strategi ekonomi Indonesia ke depan.
Tidak hanya membahas ruang lingkup makroekonomi, Luhut juga menyampaikan potensi besar Indonesia dalam sektor hortikultura. Menurut Teddy, isu tersebut menjadi salah satu poin strategis yang didiskusikan, mengingat pengembangan hortikultura berpeluang memberikan nilai tambah bagi perekonomian nasional, khususnya melalui peningkatan ekspor dan penguatan ketahanan pangan.
Luhut memaparkan bahwa sektor hortikultura bukan hanya berperan dalam memperluas lapangan kerja, tetapi juga mendukung diversifikasi produk unggulan Indonesia di pasar internasional. Dengan luas lahan yang bisa dimanfaatkan dan iklim yang mendukung, Indonesia dinilai memiliki peluang memperkuat posisinya sebagai salah satu produsen utama produk hortikultura bernilai tinggi.
Pertemuan ini mencerminkan langkah strategis pemerintah yang terus memperdalam koordinasi lintas lembaga, khususnya dalam memastikan arah pembangunan ekonomi tetap adaptif dan responsif. Hingga saat ini, pihak Istana belum merinci kesimpulan akhir dari diskusi tersebut, namun pertemuan tersebut dipandang menjadi bagian penting dari upaya menjaga stabilitas ekonomi nasional di tengah tantangan global. []
Diyan Febriana Citra.

