JAKARTA — Badan Gizi Nasional (BGN) memperingatkan seluruh pelaksana program Makan Bergizi Gratis (MBG) agar mematuhi standar kebersihan dan etika pelaksanaan di lapangan. Wakil Kepala BGN, Nanik Sudaryati Deyang, menegaskan bahwa keberadaan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang kotor merupakan pelanggaran serius terhadap Standar Operasional Prosedur (SOP) program MBG.
“Jika ditemukan pelanggaran, tanggung jawab ada pada Kareg dan Korwil. Kita tidak sedang sekadar menyalurkan makanan, tetapi menjaga kepercayaan publik. Setiap piring yang disajikan harus mencerminkan tanggung jawab negara,” ujar Nanik dalam keterangan tertulis BGN, Selasa (28/10/2025).
Nanik menyampaikan pesan tegas itu dalam rapat koordinasi nasional bersama Koordinator Regional (Kareg) dan Koordinator Wilayah (Korwil) yang bertanggung jawab atas implementasi MBG di berbagai daerah. Ia menilai dapur yang kotor tidak hanya melanggar aspek teknis, tetapi juga mencerminkan kelalaian moral pelaksana di lapangan.
“Dapur kotor atau tidak memenuhi standar sanitasi bukan sekadar pelanggaran teknis, tetapi juga mencerminkan kelalaian moral dari pelaksana program,” ujarnya menegaskan.
Menurut Nanik, keberhasilan MBG tidak hanya dilihat dari seberapa banyak makanan bergizi yang disalurkan, tetapi juga dari kejujuran, transparansi, dan tanggung jawab moral para pelaksana di daerah.
“Kita bekerja membawa nama negara. Jangan biarkan dapur yang tidak layak tetap beroperasi,” kata Nanik. Ia menekankan bahwa setiap Kareg dan Korwil wajib menjaga integritas, mengingat MBG merupakan program strategis nasional dengan dukungan besar dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
“MBG adalah amanah besar dari Presiden dengan dukungan anggaran besar dari APBN. Maka setiap Kareg dan Korwil wajib bekerja dengan integritas dan disiplin tinggi,” tegasnya.
Dalam arahannya di hadapan ratusan Kareg dan Korwil yang berusia antara 22 hingga 28 tahun, Nanik menekankan pentingnya disiplin, tanggung jawab, dan kejujuran sebagai modal utama menjaga kepercayaan masyarakat.
BGN, kata dia, berkomitmen memastikan setiap rupiah dari anggaran MBG digunakan tepat sasaran dan setiap anak penerima manfaat benar-benar memperoleh makanan yang aman, bergizi, dan layak konsumsi.
“BGN ingin memastikan bahwa setiap anak penerima manfaat benar-benar mendapat makanan yang bergizi, aman, dan layak,” ujar Nanik. “Namun, yang tidak kalah penting adalah bagaimana kita membangun kepercayaan masyarakat bahwa program ini dikelola dengan jujur dan bertanggung jawab,” lanjutnya.
Penegasan ini menandai langkah BGN memperketat pengawasan di lapangan. Dengan prinsip integritas dan tanggung jawab moral, lembaga ini berupaya memastikan bahwa program MBG bukan sekadar proyek penyaluran makanan, melainkan bagian dari komitmen negara untuk meningkatkan kualitas gizi generasi muda Indonesia. []
Diyan Febriana Citra.

