BMKG: Banyak Kota Berpotensi Diguyur Hujan Lebat

BMKG: Banyak Kota Berpotensi Diguyur Hujan Lebat

Bagikan:

JAKARTA – Aktivitas atmosfer yang meningkat di sejumlah wilayah Indonesia memicu potensi cuaca ekstrem pada Selasa (02/12/2025). Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan peringatan dini mengenai hujan dengan intensitas ringan hingga sangat lebat, yang dalam beberapa kasus dapat disertai kilat dan angin kencang di berbagai kota besar.

Berdasarkan informasi yang dirilis melalui laman resmi BMKG di Jakarta, prakirawan Lintang menjelaskan bahwa beberapa zona konvergensi tengah berkembang dan memanjang di sejumlah wilayah perairan nasional.

“Secara umum daerah konvergensi memanjang dari perairan selatan Pulau Rote hingga Laut Flores dan dari Laut Banda hingga Laut Arafuru, dari perairan utara Aceh hingga Sumatera Utara, Semenanjung Malaysia hingga Kepulauan Riau, perairan barat Lampung hingga Jambi, Samudra Hindia Selatan Yogyakarta hingga Laut Jawa, Laut Natuna hingga Kalimantan Utara, Laut Sawu hingga Sulawesi Tenggara,” paparnya.

Fenomena konvergensi dan konfluensi tersebut berperan besar dalam memicu pertumbuhan awan hujan. Ketika area pertemuan massa udara ini melintas pada waktu yang bersamaan, potensi hujan lebat yang disertai angin kencang menjadi semakin besar. BMKG menyebut sejumlah kota berisiko menerima dampak paling kuat, mulai dari hujan sedang hingga sangat lebat disertai petir. Beberapa di antaranya yaitu Bengkulu, Pangkal Pinang, Palangkaraya, Bandung, Yogyakarta, Mataram, Ternate, Mamuju, Manado, Kupang, dan Merauke.

Di luar daftar tersebut, BMKG juga mencatat ada banyak kota lain yang berpotensi mengalami hujan dengan intensitas rendah hingga sedang, seperti Medan, Pekanbaru, Tanjung Priok, Jambi, Palembang, Bandar Lampung, Serang, Jakarta, Semarang, Surabaya, Pontianak, Tanjung Selor, Samarinda, Banjarmasin, Denpasar, Palu, Gorontalo, Makassar, Kendari, Ambon, Sorong, Manokwari, Jayapura, Nabire, dan Jayawijaya. Sementara itu, sebagian kota diperkirakan hanya mengalami kondisi berawan, termasuk Padang dan Banda Aceh.

Peringatan mengenai tingginya curah hujan sebelumnya telah disampaikan Kepala BMKG Teuku Faisal Fathani. Dalam pemaparan di Jakarta pada Senin (01/12/2025), ia menyebut bahwa dalam dua bulan ke depan, sejumlah wilayah seperti Jawa, Bali, Nusa Tenggara Timur (NTT), Nusa Tenggara Barat (NTB), sebagian Sulawesi Selatan, Papua Selatan, serta Kalimantan akan berada dalam periode basah yang intens.

“Wilayah Jawa, Bali, Nusa Tenggara Timur (NTT), Nusa Tenggara Barat (NTB), sebagian Sulawesi Selatan, Papua Selatan, dan Kalimantan akan mengalami curah hujan tinggi hingga sangat tinggi,” ujarnya.

Ia juga menyoroti adanya kemungkinan terbentuknya bibit siklon tropis di sekitar perairan selatan Indonesia, wilayah NTT, Laut Arafura, hingga selatan Papua. Potensi ini dinilai dapat meningkatkan risiko hujan ekstrem dan memperkuat embusan angin kencang. Teuku Faisal menambahkan bahwa periode November 2025–April 2026 merupakan fase aktif pertumbuhan bibit maupun siklon tropis yang dapat membawa dampak pada keselamatan dan aktivitas masyarakat.

Dalam kondisi dinamis seperti ini, daerah yang diminta meningkatkan kewaspadaan meliputi Bengkulu, Lampung, Banten, DKI Jakarta, wilayah Jawa, Bali, NTB, NTT, Maluku, Papua Selatan, dan Papua Tengah. BMKG mengimbau masyarakat agar terus memperbarui informasi cuaca dan mewaspadai potensi bencana hidrometeorologi yang mungkin muncul akibat curah hujan tinggi. []

Diyan Febriana Citra.

Bagikan:
Breaking News Nasional