BMKG Perpanjang Operasi Modifikasi Cuaca di Sumatra

BMKG Perpanjang Operasi Modifikasi Cuaca di Sumatra

Bagikan:

JAKARTA– Upaya pemerintah untuk mengurangi risiko bencana hidrometeorologi di kawasan Sumatra kembali diperpanjang melalui operasi modifikasi cuaca (OMC). Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memastikan program penyemaian awan di tiga provinsi Sumatera Utara, Aceh, dan Sumatera Barat tetap berlanjut hingga Rabu (03/12/2025). Langkah ini dilakukan seiring analisis cuaca yang menunjukkan potensi hujan signifikan masih dapat terjadi dalam beberapa hari ke depan.

Deputi Bidang Modifikasi Cuaca BMKG, Tri Handoko Seto, menjelaskan bahwa setiap daerah memiliki jadwal OMC yang disesuaikan dengan dinamika atmosfernya. Di Sumut, OMC direncanakan berlangsung hingga Senin (01/12/2025). Sementara itu, Aceh dijadwalkan meneruskan operasi hingga Selasa (02/12/2025) dan Sumbar hingga Rabu (03/12/2025).

Melihat perkembangan kondisi cuaca yang belum sepenuhnya stabil, Seto menegaskan bahwa aktivitas penyemaian kemungkinan tidak berhenti sampai jadwal semula.

“Akan diperpanjang mengingat masih diperlukan,” kata Seto, Senin (01/12/2025).

Ia menyebut pelaksanaan OMC menunjukkan hasil yang cukup menggembirakan. Cuaca di tiga provinsi tersebut dalam beberapa hari terakhir relatif lebih terkendali dibanding pekan sebelumnya.

“Hasilnya cukup efektif mengurangi curah hujan. Beberapa hari ini di 3 prov ini umumnya cerah berawan dengan ada hujan sporadis di beberapa titik,” tuturnya.

Operasi penyemaian awan intensif ini awalnya direncanakan berlangsung sejak 27 November hingga 1 Desember 2025. Namun, meningkatnya potensi cuaca ekstrem membuat pelaksanaannya harus dilanjutkan. BMKG menekankan bahwa setiap keputusan berbasis pada analisis meteorologi yang terkini agar intervensi terhadap awan dapat menghasilkan efek optimal.

Dalam keterangan sebelumnya, Seto menjelaskan strategi penyemaian diarahkan pada awan-awan yang diperkirakan membawa volume hujan besar sebelum memasuki wilayah rawan bencana.

“Strategi penyemaian dilakukan dengan mengintervensi awan-awan yang membawa air hujan sebelum masuk ke area terdampak bencana, tepatnya di perairan sebelah Barat dan Utara dari Provinsi Sumatera Utara,” katanya, Minggu (30/11).

Sementara itu, BMKG mencatat potensi hujan sedang hingga lebat masih dapat terjadi di Aceh, Sumut, dan Sumbar pada periode 30 November hingga 2 Desember 2025. Sejumlah wilayah lain di Indonesia juga diperkirakan mengalami hujan sangat lebat dan angin kencang, menunjukkan masih agresifnya dinamika atmosfer di penghujung tahun.

OMC di Sumut dipusatkan di Posko Bandara Kualanamu, Medan. Hingga 29 November 2025, tim OMC telah melaksanakan sembilan sorti penerbangan dengan total 4.800 kg NaCl dan 2.400 kg CaO sebagai bahan semai.

Di Aceh, kegiatan dilakukan melalui Posko Stamet Sultan Iskandar Muda. Sampai Sabtu (29/11/2025), telah dilaksanakan empat sorti penerbangan menggunakan pesawat Cessna Caravan PK-SNP dengan total penyemaian 2.000 kg NaCl dan 2.000 kg CaO.

Adapun di Sumbar, Posko Bandara Internasional Minangkabau menjadi pusat operasional. Hingga sejauh ini, lima sorti penerbangan telah dilakukan menggunakan pesawat Cessna Caravan PK-DPI dan PK-SNK dengan total bahan semai 4.400 kg NaCl.

Perpanjangan OMC ini menjadi langkah mitigasi penting karena curah hujan yang ekstrem beberapa waktu terakhir telah memicu banjir, longsor, dan gangguan aktivitas masyarakat. Pemerintah berharap upaya ini mampu menekan dampak cuaca buruk sembari memberikan ruang bagi pemulihan di wilayah terdampak. []

Diyan Febriana Citra.

Bagikan:
Hotnews Nasional