JAKARTA – Hingga Jumat pagi, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat masih ada 33 rukun tetangga (RT) di Jakarta Selatan yang terendam banjir akibat hujan deras yang melanda ibu kota beberapa hari terakhir.
Kepala Pusat Data dan Informasi BPBD DKI, Mohamad Yohan, mengatakan data terbaru per pukul 06.00 WIB menunjukkan jumlah RT yang terdampak banjir mulai menurun.
“Data terbaru pukul 06.00 WIB, masih ada 33 RT yang terendam banjir,” kata Yohan di Jakarta, Jumat (31/10/2025).
Menurut Yohan, banjir yang terjadi di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur sempat merendam 54 RT pada Kamis malam dengan ketinggian air maksimal mencapai 1,6 meter. Saat ini, air mulai surut, dengan ketinggian di kisaran 35–150 sentimeter.
Banjir ini dipicu oleh curah hujan tinggi yang menyebabkan kenaikan permukaan air di beberapa pos pengamatan. Pos Sunter Hulu tercatat berstatus Waspada/Siaga 3 pada Kamis pukul 16.00 WIB, diikuti Pos Pesanggrahan pada pukul 17.00 WIB, dan Pintu Air Karet pada pukul 19.00 WIB. Lonjakan air ini kemudian memicu genangan di sejumlah wilayah DKI Jakarta.
Berdasarkan data BPBD, 33 RT yang masih terdampak banjir di Jakarta Selatan tersebar di enam kelurahan sebagai berikut:
- 
Kelurahan Bangka: 1 RT, ketinggian air 110 cm 
- 
Kelurahan Kuningan Barat: 11 RT, ketinggian air 35–110 cm 
- 
Kelurahan Pela Mampang: 10 RT, ketinggian air 30–50 cm 
- 
Kelurahan Duren Tiga: 5 RT, ketinggian air 40–150 cm 
- 
Kelurahan Pejaten Barat: 1 RT, ketinggian air 60 cm 
- 
Kelurahan Jati Padang: 5 RT, ketinggian air 40 cm 
BPBD DKI menekankan bahwa penanganan banjir berlangsung cepat, termasuk evakuasi warga terdampak dan pemantauan pos pengamatan untuk mencegah potensi kenaikan air kembali. Selain itu, masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan menghindari aktivitas di wilayah terdampak banjir.
Hujan deras yang melanda Jakarta beberapa hari terakhir menunjukkan pentingnya kesadaran dan kesiapsiagaan warga serta koordinasi antarpos pengamatan dan BPBD. Upaya pengurangan risiko banjir seperti normalisasi sungai dan perbaikan saluran drainase terus dilakukan untuk meminimalkan dampak pada masa depan.
Banjir yang masih melanda Jakarta Selatan menjadi pengingat akan pentingnya ketahanan kota dan mitigasi bencana dalam menghadapi cuaca ekstrem yang semakin sering terjadi. []
Diyan Febriana Citra.

