Buronan Paling Dicari Sri Lanka Ditangkap di Indonesia

Buronan Paling Dicari Sri Lanka Ditangkap di Indonesia

COLOMBO – Upaya pemberantasan kejahatan lintas negara kembali menunjukkan hasil konkret. Aparat kepolisian Indonesia berhasil menangkap enam buronan asal Sri Lanka yang selama ini bersembunyi di Indonesia. Salah satunya adalah Kelehelbaddara Padme, figur kriminal yang paling dicari di negaranya.

Penangkapan tersebut pada Kamis (28/08/2025). Sekretaris Kementerian Keamanan Publik Sri Lanka, Ravi Seneviratne, menyebut operasi ini sebagai capaian besar yang melibatkan kerja sama antara aparat Indonesia, Sri Lanka, dan juga dukungan intelijen India.

“Ini adalah pertama kalinya kami menangkap sejumlah besar tersangka di luar negeri,” kata Seneviratne.

Enam orang buronan tersebut terdiri dari lima pria dan satu perempuan. Menurut Inspektur Jenderal Polisi Sri Lanka, Priyantha Weerasooriya, mereka merupakan target red notice Interpol, sehingga pengawasan terhadap pergerakan mereka telah dilakukan sejak lama. Hingga kini, otoritas Indonesia belum memberikan keterangan resmi terkait operasi penangkapan ini.

Salah satu buronan yang diamankan, Mandinu Padmasiri Perera atau yang lebih dikenal sebagai Kelehelbaddara Padme, dituduh mengatur pembunuhan rivalnya di ruang sidang di Colombo. Namanya sudah lama masuk daftar hitam aparat penegak hukum karena dianggap sebagai tokoh berpengaruh dalam jaringan kriminal terorganisir.

Polisi Sri Lanka mencatat, sepanjang tahun ini saja tercatat 80 kasus penembakan terkait geng, yang mengakibatkan sedikitnya 42 orang meninggal dunia. Tingginya angka tersebut menggambarkan betapa seriusnya ancaman kelompok kriminal terhadap keamanan publik.

Weerasooriya menambahkan, banyak pemimpin geng memilih kabur ke luar negeri setelah Presiden Anura Kumara Dissanayake menjabat tahun lalu. Presiden baru Sri Lanka itu berkomitmen untuk menindak tegas praktik korupsi dan kejahatan terorganisir.

“Tokoh-tokoh dunia kejahatan terorganisir tidak lagi memiliki pelindung politik yang mereka nikmati sebelumnya,” ujarnya. “Itulah mengapa mereka sekarang beroperasi dari luar negeri,” imbuhnya.

Penangkapan enam buronan ini sekaligus menunjukkan betapa eratnya kerja sama antarnegara dalam menghadapi kejahatan lintas batas. Selain menjadi pukulan telak bagi jaringan kriminal Sri Lanka, operasi ini juga mempertegas posisi Indonesia dalam mendukung penegakan hukum internasional.

Kasus ini sekaligus menegaskan bahwa kejahatan terorganisir tidak hanya menjadi persoalan domestik suatu negara, tetapi juga ancaman global yang membutuhkan koordinasi dan aksi bersama. []

Diyan Febriana Citra.

Hotnews Internasional