JAKARTA – Afghanistan kembali diguncang kabar duka setelah sebuah bus yang melaju di jalur utama antara Kabul dan Kandahar mengalami kecelakaan fatal pada Rabu (27/08/2025). Dalam peristiwa nahas itu, sedikitnya 25 orang meninggal dunia dan 27 orang lainnya mengalami luka-luka.
Keterangan resmi disampaikan oleh juru bicara Kementerian Dalam Negeri Afghanistan, Abdul Mateen Qani. Ia menegaskan kecelakaan terjadi akibat kelalaian pengemudi yang tidak mampu mengendalikan bus hingga akhirnya terbalik di jalan raya.
“Sebanyak 25 orang tewas dan 27 orang lainnya dirawat di rumah sakit karena luka-luka,” ujarnya.
Belum ada informasi rinci mengenai tingkat keparahan cedera para korban. Namun, pihak berwenang memastikan bahwa seluruh korban luka telah dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk mendapat perawatan medis.
Kecelakaan lalu lintas bukanlah hal baru di Afghanistan. Negeri itu telah lama menghadapi problem keselamatan transportasi yang dipengaruhi banyak faktor, mulai dari kondisi jalan yang rusak akibat konflik puluhan tahun, lemahnya regulasi lalu lintas, hingga perilaku pengemudi yang sering kali ceroboh. Situasi ini membuat angka kecelakaan di jalan raya terus meningkat, dan insiden maut kerap terjadi.
Peristiwa terbaru ini hanya berselang seminggu dari kecelakaan paling mematikan dalam beberapa tahun terakhir yang terjadi di Provinsi Herat, Afghanistan barat. Saat itu, sebuah bus yang mengangkut migran dari Iran bertabrakan dengan sebuah motor dan truk, mengakibatkan 78 orang tewas, termasuk lebih dari selusin anak-anak.
Tragedi di jalan raya Afghanistan bukan kali ini saja menelan korban besar. Pada Desember 2024 tahun lalu, dua kecelakaan bus yang melibatkan truk tangki bahan bakar serta kendaraan berat lainnya menewaskan sedikitnya 52 orang di jalur utama yang melintasi wilayah tengah negara tersebut.
Rangkaian kecelakaan ini memperlihatkan betapa rentannya keselamatan transportasi di Afghanistan. Minimnya perbaikan infrastruktur pascakonflik, ditambah lemahnya pengawasan lalu lintas, menjadi kombinasi yang berbahaya. Para pengamat menilai, tanpa adanya kebijakan serius untuk memperbaiki sistem transportasi dan penegakan aturan, angka korban jiwa di jalan raya dikhawatirkan akan terus bertambah.
Kecelakaan yang terjadi kali ini kembali menimbulkan duka mendalam bagi keluarga korban, sekaligus mempertegas urgensi pemerintah Afghanistan untuk menata ulang sistem transportasi darat. Banyak kalangan mendesak agar regulasi lalu lintas diperketat, pengawasan terhadap sopir ditingkatkan, serta infrastruktur jalan segera dibenahi untuk mencegah terulangnya tragedi serupa di masa depan. []
Diyan Febriana Citra.