ADVERTORIAL – Musibah kebakaran kembali menimpa wilayah Kecamatan Sebulu, tepatnya di Desa Segihan. Peristiwa yang terjadi beberapa hari lalu tersebut menghanguskan sejumlah rumah warga dan menyebabkan empat Kepala Keluarga (KK) terdampak. Dari data yang dihimpun, dua rumah mengalami kerusakan berat akibat dilalap api, sementara dua rumah lainnya terdampak karena kobaran api merambat ke bangunan di sekitarnya.
Sebagai wujud kepedulian sekaligus tanggung jawab sosial, jajaran Pemerintah Kecamatan Sebulu bergerak cepat dengan menyalurkan bantuan bagi para korban. Penyerahan bantuan dilakukan langsung oleh Camat Sebulu, Edy Fahruddin, beserta sejumlah pegawai kecamatan yang turun ke lokasi pada Rabu (6/8).
Dalam kunjungan tersebut, Camat Sebulu menyampaikan rasa keprihatinan yang mendalam atas musibah yang dialami warganya. “Kami hadir untuk memberikan semangat dan bantuan awal agar warga yang terdampak tetap kuat dan tidak merasa sendiri dalam menghadapi musibah ini,” ujarnya.
Bantuan yang disalurkan berupa paket sembako, terdiri atas beras, telur, mi instan, dan sejumlah kebutuhan pokok lainnya. Diharapkan, bantuan tersebut dapat membantu meringankan beban para korban dalam memenuhi kebutuhan harian pascakebakaran.
Tidak hanya menyerahkan bantuan, rombongan juga meninjau langsung kondisi lokasi kebakaran. Camat Sebulu berdialog dengan warga serta perangkat desa untuk mengetahui secara detail kondisi para korban sekaligus kebutuhan mendesak yang diperlukan dalam waktu dekat.
Pemerintah Kecamatan Sebulu menegaskan akan terus melakukan koordinasi dengan dinas terkait, termasuk Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara. Langkah ini diambil agar penanganan dan pemulihan pascabencana dapat dilaksanakan dengan lebih cepat dan tepat sasaran.
Kebakaran yang terjadi di Desa Segihan ini menjadi pengingat pentingnya kewaspadaan terhadap potensi bencana serupa. Pemerintah Kecamatan juga mengimbau masyarakat agar meningkatkan kesadaran terhadap keselamatan lingkungan, khususnya dalam penggunaan listrik dan peralatan rumah tangga yang berpotensi menimbulkan kebakaran.
Dengan adanya sinergi antara pemerintah daerah, aparat desa, dan masyarakat, diharapkan penanganan musibah ini tidak hanya berfokus pada bantuan sesaat, tetapi juga upaya pemulihan jangka panjang bagi para korban agar dapat kembali beraktivitas seperti sediakala. []
Penulis: Muhamaddong | Penyunting: Agnes Wiguna