Cegah Tawuran, Polisi Ringkus 10 Remaja Bersenjata

Cegah Tawuran, Polisi Ringkus 10 Remaja Bersenjata

JAKARTA TIMUR – Sebuah warung sederhana di Jalan Haji Naman, Duren Sawit, Jakarta Timur, pada Jumat (08/08/2025) dini hari hampir saja menjadi saksi kekerasan remaja. Warung yang biasanya menjadi tempat warga bersantai sambil menyeruput kopi dan menikmati gorengan, nyaris disulap menjadi titik kumpul aksi tawuran lintas wilayah.

Beruntung, laporan cepat warga dan respon sigap dari tim patroli perintis presisi Polres Jakarta Timur berhasil mencegah niat sekelompok remaja yang diduga hendak terlibat tawuran. Polisi bergerak cepat setelah menerima informasi adanya sekelompok pemuda yang berkumpul mencurigakan di sekitar warung tersebut.

Saat petugas mendatangi lokasi, suasana masih tampak normal. Namun, hasil penggeledahan membuktikan kecurigaan warga: tiga bilah celurit panjang ditemukan tersembunyi, yang jelas bukan peralatan berkebun, melainkan diduga kuat sebagai senjata tajam untuk tawuran.

“Tadi ada yang jajan, laporan ke saya ada yang bawa sajam. Saya di belakang lihatin yang jajan, jadi nggak begitu tahu. Saya juga takut ada apa-apa, soalnya bukan anak-anak sini,” ujar Rudi, pemilik warung, menceritakan kejadian yang membuatnya kaget.

Sebanyak 10 remaja diamankan dalam operasi tersebut. Yang mengejutkan, tiga di antaranya diketahui berasal dari Tambun, Kabupaten Bekasi, sedangkan sisanya merupakan warga sekitar Jakarta Timur. Polisi menduga, kelompok ini telah menjalin komunikasi untuk melakukan tawuran lintas wilayah, kemungkinan besar melalui media sosial atau pesan singkat.

Fenomena tawuran antarkelompok remaja yang menjangkau lintas kota ini menjadi sorotan tersendiri bagi aparat dan masyarakat. Terlebih, para pelaku kerap memilih tempat umum seperti warung atau lapangan terbuka sebagai lokasi awal berkumpul, sehingga membahayakan warga sekitar yang tidak tahu-menahu.

Polisi langsung membawa seluruh remaja beserta barang bukti celurit ke Polsek Duren Sawit guna menjalani pemeriksaan lebih lanjut. Mereka akan didalami keterlibatannya, termasuk asal-usul senjata tajam dan motif pertemuan dini hari itu.

Aksi pencegahan ini menunjukkan betapa pentingnya kerja sama antara warga dan aparat keamanan dalam mendeteksi potensi tindak kriminal. Jika dibiarkan, aksi semacam ini bisa berujung fatal bagi para pelaku maupun warga sekitar.

Kepolisian mengimbau masyarakat untuk tidak segan melapor jika menemukan aktivitas mencurigakan, khususnya yang melibatkan kelompok remaja dalam jumlah besar dan di waktu yang tidak wajar.

Langkah cepat yang dilakukan warga dan aparat malam itu setidaknya berhasil mencegah potensi tragedi. Warung tetap menjadi tempat kumpul warga, bukan ajang kekerasan remaja. []

Diyan Febriana Citra.

Hotnews Nasional