Darlis Warning Kampus di Kaltim: “Jangan Cetak Sarjana Tanpa Arah!”

Darlis Warning Kampus di Kaltim: “Jangan Cetak Sarjana Tanpa Arah!”

Bagikan:

SAMARINDA – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalimantan Timur, M. Darlis Pattalongi, menyoroti ketidakseimbangan antara jumlah lulusan sarjana pendidikan dengan kebutuhan tenaga pendidik di Kalimantan Timur. Persoalan tersebut disebutnya masih menjadi pekerjaan rumah besar bagi pemerintah daerah maupun dunia pendidikan tinggi.

“Jadi memang ada ketidaksesuaian dengan kebutuhan lapangan, misalnya di satu sisi sekolah-sekolah SMK kita itu punya guru-guru yang memang punya ilmu spesifikasi yang sering kali kesulitan memenuhinya,” ujar Darlis saat ditemui di Gedung DPRD Provinsi Kaltim, Selasa (14/10/2025) sore.

Ia menjelaskan bahwa salah satu penyebab utama masalah ini adalah banyaknya lulusan perguruan tinggi yang tidak sesuai dengan kebutuhan sekolah di daerah. “Karena lulusan tidak sesuai dengan apa yang dibutuhkan sekolah-sekolah, itu yang harus diperhatikan,” tegasnya.

Menurut Darlis, pihaknya telah berkoordinasi dengan sejumlah rektor di Kalimantan Timur untuk mencari solusi atas persoalan tersebut. “Makanya kami waktu rapat ketemu dengan para rektor, kita ingin pimpinan-pimpinan perguruan tinggi itu memperhatikan itu,” katanya.

Ia berharap agar perguruan tinggi, khususnya fakultas keguruan, dapat menyesuaikan jurusan yang dibuka dengan kebutuhan nyata di lapangan.

“Sehingga dia membuka jurusan-jurusan fakultas keguruan itu disesuaikan dengan apa yang menjadi kebutuhan di daerah,” ujarnya.

Selain itu, Darlis menuturkan bahwa kebutuhan tenaga guru di Kaltim akan terus meningkat seiring rencana pemerintah daerah untuk membangun sejumlah sekolah baru.

“Memang kita sebetulnya tingkat kebutuhan guru kita akan semakin bertambah seiring dengan adanya kebijakan pemerintah akan membangun sekolah-sekolah baru,” katanya.

Ia mencontohkan, beberapa daerah seperti Balikpapan masih mengalami kekurangan sekolah menengah atas (SMA).

“Misalnya di pemerintah provinsi untuk pendidikan menengah itu teman-teman daerah banyak sekali yang teriak tentang kebutuhan, ada kekurangan sekolah menengah atas di daerah itu seperti Balikpapan sebagai contoh yang diakui sendiri oleh Dinas Pendidikan itu sangat kekurangan sekolah-sekolah menengah,” jelasnya.

Darlis mengatakan, kondisi tersebut turut mendorong pemerintah provinsi untuk menambah jumlah sekolah di berbagai wilayah.

“Sehingga pemerintah provinsi juga sedang berencana untuk membangun beberapa sekolah-sekolah menengah di Kalimantan Timur,” tuturnya.

Ia menegaskan, kebijakan pembangunan sekolah baru ini akan berdampak positif terhadap penyerapan lulusan keguruan di daerah.

“Itu juga pasti membutuhkan guru, sehingga lulusan-lulusan keguruan kita bisa semakin terserap semaksimal di situ,” pungkasnya.

Penulis: Yus Rizal Zulfikar | Penyunting: Agnes Wiguna

Bagikan:
Headlines Nasional