JAKARTA — Ketegangan di kawasan Timur Tengah kembali memanas setelah militer Israel (IDF) mengonfirmasi bahwa sebuah rudal yang diluncurkan dari wilayah Yaman menghantam area pinggiran Tel Aviv pada Sabtu (3/5) waktu setempat.
Menurut pernyataan resmi IDF, rudal tersebut mengenai perimeter Bandara Internasional Ben Gurion, salah satu bandara tersibuk di Israel. Mereka menyatakan bahwa serangan tersebut diyakini berasal dari kelompok Houthi yang berbasis di Yaman. Rudal itu menciptakan lubang besar di salah satu sisi perimeter bandara, meskipun sistem pertahanan udara Israel berupaya mencegatnya.
“Militer Israel (IDF) mengakui rudal dari Yaman menghantam wilayah mereka di pinggiran Kota Tel Aviv, Sabtu (3/5),” demikian laporan CNN Indonesia yang merujuk pada informasi dari Reuters.
Dampak dari serangan ini cukup signifikan. Sejumlah jadwal penerbangan internasional yang melalui Bandara Ben Gurion harus ditunda sementara waktu sebagai langkah keamanan. Pihak otoritas penerbangan sipil Israel juga telah meningkatkan pengamanan dan melakukan evaluasi terhadap sistem pertahanan mereka, khususnya di wilayah-wilayah yang rentan terhadap serangan lintas batas.
Insiden ini terjadi hanya beberapa jam setelah militer Israel mengumumkan rencana pengerahan sekitar 10.000 tentara cadangan ke Jalur Gaza. Langkah ini menunjukkan adanya eskalasi lanjutan dari konflik yang berlangsung di kawasan tersebut, terutama menyusul meningkatnya ketegangan antara Israel dan kelompok-kelompok bersenjata di wilayah Palestina dan sekitarnya.
Serangan dari Yaman ke wilayah Israel mencerminkan makin luasnya jangkauan konflik regional yang melibatkan berbagai aktor, termasuk negara dan kelompok non-negara. Milisi Houthi yang selama ini terlibat konflik dengan koalisi pimpinan Arab Saudi, diketahui memiliki kedekatan strategis dengan Iran—negara yang juga bersitegang dengan Israel.
Situasi ini memicu kekhawatiran baru di komunitas internasional tentang potensi meluasnya konflik menjadi perang regional terbuka yang melibatkan lebih banyak negara di Timur Tengah.[]
Putri Aulia Maharani