SUKABUMI – Warga Kampung Bojongloa, Desa Sukamantri, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi, digegerkan dengan peristiwa kecelakaan kereta api yang menewaskan seorang pria pada Kamis (2/10/2025) pagi. Korban berinisial A (41), seorang buruh harian lepas asal Desa Babakan, ditemukan dalam kondisi mengenaskan di jalur rel sekitar pukul 05.20 WIB.
Kasi Humas Polres Sukabumi Kota, AKP Astuti Setyaningsih, menjelaskan bahwa kejadian bermula dari laporan masinis Kereta Api Pangrango jurusan Sukabumi–Bogor nomor 223. Masinis tersebut melaporkan adanya insiden tabrakan di dekat pintu kereta Sukamantri, tak jauh dari Stasiun Cisaat.
“Setelah menerima laporan dari masinis, satpam Stasiun Cisaat berinisial EH langsung melakukan pengecekan ke lokasi. Benar, ditemukan seorang laki-laki sudah dalam keadaan meninggal dunia dengan kondisi luka parah akibat tertabrak kereta api,” kata AKP Astuti kepada wartawan, Kamis (2/10).
Dari hasil pemeriksaan awal dan keterangan saksi, korban diduga sengaja menaruh dirinya di rel saat kereta melintas. Dugaan itu diperkuat oleh kesaksian mantan istrinya, EN (34), serta seorang rekan korban, MM (42).
“Keterangan saksi menyebutkan bahwa korban sebelumnya beberapa kali pernah menyampaikan niat untuk mengakhiri hidupnya. Bahkan, korban pernah mencoba bunuh diri dengan cara berbaring di rel kereta api. Hal itu diduga dipicu oleh masalah pekerjaan dan ekonomi,” jelas AKP Astuti.
Petugas gabungan dari Polsek Cisaat dan Unit Laka Lantas Polres Sukabumi Kota yang tiba di lokasi segera melakukan olah tempat kejadian perkara, identifikasi, dan mengumpulkan keterangan dari sejumlah saksi. Jenazah korban kemudian dievakuasi ke RSUD R. Syamsudin SH, Kota Sukabumi, untuk pemeriksaan lebih lanjut sambil menunggu pihak keluarga.
Pihak kepolisian turut mengimbau masyarakat agar selalu waspada saat berada di sekitar jalur kereta api yang rawan kecelakaan. Selain itu, polisi juga menekankan pentingnya perhatian keluarga dan lingkungan sosial dalam mendampingi individu yang mengalami tekanan psikologis maupun kesulitan ekonomi.
“Kami juga mengingatkan pentingnya peran keluarga dan masyarakat dalam memberikan perhatian lebih kepada anggota keluarganya yang mengalami tekanan psikologis maupun kesulitan ekonomi, agar peristiwa serupa tidak terulang,” pungkas AKP Astuti.
Kasus ini menjadi pengingat betapa pentingnya kepedulian sosial dan dukungan psikologis bagi warga yang tengah menghadapi masalah hidup, agar tidak memilih jalan tragis yang merugikan diri sendiri dan orang sekitar. []
Putri Aulia Maharani