JAKARTA – PT Kereta Api Indonesia (KAI) akhirnya memberikan penjelasan resmi terkait ramainya pembahasan soal tumbler milik salah satu penumpang KAI Commuter yang sempat dilaporkan hilang. Direktur Utama KAI, Bobby Rasyidin, menegaskan bahwa Argi pegawai yang menangani laporan penumpang tersebut masih menjadi bagian dari perusahaan dan tidak diberhentikan sebagaimana sempat dipersepsikan publik.
Melalui unggahan di akun Instagram resminya, Bobby menyampaikan bahwa seluruh pegawai KAI bekerja dengan standar pelayanan yang tinggi. Ia menekankan bahwa KAI memiliki komitmen besar terhadap keselamatan dan kenyamanan pelanggan di seluruh lini layanan.
“Setiap Insan KAI melayani pelanggan dengan loyalitas yang tinggi, mengutamakan keselamatan, menjaga kehandalan operasional & selalu berkomitmen meningkatkan pelayanan,” ujar Bobby dikutip dari akun Instagram pribadinya, Jumat (28/11/2025).
Pernyataan tersebut muncul setelah warganet ramai membicarakan insiden hilangnya tumbler seorang penumpang KAI Commuter. Kasus sederhana itu kemudian berkembang menjadi isu yang lebih besar setelah nama Argi ikut disebut, sehingga memunculkan kekhawatiran bahwa pegawai tersebut mendapatkan sanksi berat akibat menangani laporan penumpang.
KAI menilai penting untuk memberi penjelasan terbuka kepada publik demi meredakan spekulasi. Bobby menyebut bahwa perusahaan terus melakukan evaluasi internal untuk memastikan setiap laporan pelanggan ditangani dengan profesional. Ia juga menegaskan bahwa pegawai KAI tidak akan dijatuhi sanksi tanpa dasar dan prosedur yang jelas.
Selain itu, manajemen KAI juga menyoroti meningkatnya interaksi pelanggan di media sosial, yang belakangan turut memengaruhi persepsi publik terhadap pelayanan KAI. Perusahaan memahami bahwa keterbukaan informasi kini menjadi bagian penting dari pelayanan, sehingga klarifikasi cepat diperlukan untuk menjaga kepercayaan masyarakat.
KAI menegaskan bahwa kasus tumbler ini tetap ditindaklanjuti sesuai mekanisme yang berlaku di lingkungan operasional KAI dan KAI Commuter. Meski merupakan insiden kecil, perusahaan menilai setiap laporan pelanggan memiliki nilai penting sebagai bahan evaluasi kualitas layanan.
Di sisi lain, KAI juga berharap masyarakat tetap menilai sebuah kasus secara proporsional. Perusahaan menekankan bahwa pegawai di lapangan bekerja dengan tekanan operasional yang besar dan sering harus mengambil keputusan cepat untuk menjaga kelancaran perjalanan kereta. Dalam konteks itu, perusahaan memastikan setiap pegawai mendapatkan perlindungan selama mereka mengikuti prosedur yang telah ditetapkan.
Dengan pernyataan terbuka dari Dirut KAI, perusahaan berharap isu mengenai posisi Argi maupun kasus tumbler tersebut dapat diluruskan. KAI kembali mengingatkan bahwa peningkatan pelayanan merupakan target utama, dan seluruh elemen perusahaan terus diarahkan untuk memberikan pengalaman terbaik bagi pelanggan. []
Diyan Febriana Citra.

