Donald Trump Bantah Isu Kematian, Sebut Kabar Itu Hoaks

Donald Trump Bantah Isu Kematian, Sebut Kabar Itu Hoaks

WASHINGTON – Presiden Amerika Serikat Donald Trump menegaskan dirinya dalam kondisi sehat setelah berbagai spekulasi liar mengenai kesehatannya menyebar di media sosial. Dalam konferensi pers di Gedung Putih pada Selasa (02/09/2025), Trump menyebut isu yang bahkan sampai menuduh dirinya telah meninggal dunia sebagai kabar bohong.

“Benarkah? Saya tidak melihatnya,” kata Trump sambil bercanda saat seorang reporter menyinggung rumor yang beredar. Ia kemudian menambahkan dengan tegas, Itu berita palsu.

Spekulasi muncul karena Trump tidak tampil di depan publik hampir sepekan. Absennya presiden ke-45 sekaligus ke-47 AS tersebut langsung memantik dugaan adanya masalah kesehatan serius, terlebih usianya kini 79 tahun.

Kecurigaan makin menguat setelah foto-foto yang memperlihatkan tangan Trump dengan memar dan pergelangan kaki bengkak tersebar luas. Sebagian warganet bahkan berspekulasi Gedung Putih sengaja menutup-nutupi kabar kematian Trump. Tagar #trumpdead pun sempat menjadi tren di platform X.

Menanggapi hal itu, Trump mengatakan dirinya hanya tidak menghadiri konferensi pers selama dua hari, namun tetap menjalankan aktivitas. Ia mengaku menghabiskan akhir pekan panjang Hari Buruh dengan bermain golf. “Saya sangat aktif selama akhir pekan,” ujarnya.

Gedung Putih merilis penjelasan resmi terkait kondisi fisik Trump. Perubahan warna pada tangan disebut akibat iritasi jaringan karena kebiasaan berjabat tangan, ditambah konsumsi aspirin yang menjadi bagian dari pengobatan kardiovaskular standar. Sementara itu, pembengkakan kaki dikaitkan dengan insufisiensi vena kronis, kondisi medis yang umum dialami orang lanjut usia dan tidak berbahaya.

Dokter kepresidenan, Sean Barbabella, juga memastikan bahwa Trump tetap dalam keadaan sangat baik dan hanya mengalami keluhan ringan.

Rumor kesehatan presiden AS bukanlah hal baru. Setiap pemimpin negeri itu selalu berada di bawah pengawasan ketat publik. Dalam kasus Trump, perhatian makin besar karena faktor usianya yang mendekati 80 tahun.

Trump sendiri kerap menonjolkan vitalitasnya. Bahkan, tim kampanye sempat mempromosikan dirinya dengan ilustrasi bergaya Superman sebagai simbol kekuatan. Namun, kondisi kesehatan tetap menjadi isu sensitif, apalagi menjelang kontestasi politik berikutnya.

Trump pun memanfaatkan kesempatan untuk menyerang lawan politiknya. Ia menuding Partai Demokrat pernah menutupi kondisi kesehatan Joe Biden yang berusia 82 tahun ketika meninggalkan Gedung Putih. Seperti diketahui, kesehatan Biden menjadi isu besar dalam Pilpres 2024 hingga akhirnya memaksanya mundur dari pencalonan setelah penampilan debat yang buruk melawan Trump.

Isu kesehatan bukan hanya soal medis, tetapi juga menyangkut legitimasi politik. Bagi Trump, menepis rumor ini penting untuk menjaga citra dirinya sebagai pemimpin yang tetap bugar dan siap menjalankan roda pemerintahan. []

Diyan Febriana Citra.

Internasional