DPR Desak Pengadilan Militer Transparan Tangani Kasus Prada Lucky

DPR Desak Pengadilan Militer Transparan Tangani Kasus Prada Lucky

JAKARTA – Kasus kematian Prada Lucky Namo terus menjadi sorotan publik dan parlemen. Anggota Komisi I DPR RI, TB Hasanuddin, menekankan bahwa peristiwa tragis ini bukan sekadar insiden biasa, melainkan tindak pengeroyokan yang melibatkan beberapa prajurit senior. Ia mendesak pengadilan militer untuk membuka proses persidangan secara transparan, agar keadilan benar-benar bisa ditegakkan.

“Kalau sampai empat orang terlibat, ini bukan sekadar insiden, tetapi pengeroyokan. Korban pun tidak melawan karena merasa sebagai junior,” ujar TB Hasanuddin kepada wartawan, Senin (11/08/2025).

Politikus PDI Perjuangan itu menilai, kekerasan yang berujung pada kematian prajurit muda tidak bisa dibiarkan menjadi preseden buruk di lingkungan TNI. Ia mendesak agar para pelaku dijatuhi sanksi tegas, termasuk pemecatan dari dinas militer.

“Pengadilan militer harus memproses kasus ini dengan serius, transparan, dan menjatuhkan hukuman yang setimpal,” tegasnya.

Selain menuntut penegakan hukum, TB Hasanuddin juga menyoroti perlunya pembenahan budaya internal TNI, khususnya terkait pola hubungan antara prajurit senior dan junior. Menurutnya, pembinaan dan pelatihan tetap harus berjalan, namun tanpa unsur kekerasan yang bisa mencederai nyawa dan martabat prajurit.

“Hubungan senior-junior perlu dibenahi. Pembinaan, arahan, dan teguran adalah hal yang wajar, tetapi ketika kekerasan masuk, itu sudah ranah pidana. Ini harus menjadi kesadaran bersama di tubuh TNI,” ujarnya.

Ia menambahkan, tradisi satuan atau kegiatan pembinaan dapat tetap dipertahankan selama ada aturan jelas dan pengawasan langsung dari para komandan. Hal ini untuk memastikan bahwa setiap interaksi di barak maupun lapangan tidak berubah menjadi ajang penyalahgunaan wewenang atau aksi balas dendam.

Kasus ini sendiri melibatkan empat prajurit senior, yakni Pratu AA, Pratu EDA, Pratu PNBS, dan Pratu ARR. Keempatnya kini telah ditahan di Subdenpom IX/1-1 di Ende, Nusa Tenggara Timur. Aparat penyidik masih mengusut peran masing-masing tersangka dalam peristiwa yang menewaskan Prada Lucky Namo tersebut.

Tragedi ini menjadi pengingat keras bahwa doktrin dan tradisi militer harus berjalan seiring dengan penghormatan terhadap hukum dan kemanusiaan. Pihak legislatif berharap, proses hukum yang terbuka dan pembenahan internal TNI akan mengembalikan kepercayaan publik terhadap institusi pertahanan negara. []

Diyan Febriana Citra.

Hotnews Nasional