DPRD Kaltim Soroti Ketimpangan Pendidikan di Kutai Timur

DPRD Kaltim Soroti Ketimpangan Pendidikan di Kutai Timur

ADVERTORIAL — Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Pemkab Kutim) telah menunjukkan komitmennya dalam mendukung pemenuhan kebutuhan pendidikan menengah di daerah padat penduduk. Lahan untuk pembangunan sekolah baru di wilayah Sangatta Selatan telah disiapkan, menyusul banyaknya lulusan SMP yang tidak tertampung di SMA atau SMK negeri di zona mereka.

Anggota Komisi IV DPRD Kalimantan Timur, Agus Aras, mengungkapkan kekhawatiran terkait situasi ini. Ia menyebutkan bahwa ratusan siswa di Kecamatan Sangatta Utara dan Sangatta Selatan terancam tidak bisa melanjutkan pendidikan ke tingkat lebih tinggi akibat keterbatasan fasilitas pendidikan.

“Data yang kami dapatkan menunjukan ada ratusan siswa di Sangatta Utara dan Selatan yang belum tertampung di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) atau SMA Negeri,” kata Agus di Samarinda, Jumat (04/07/2025).

Menurut Agus, kebutuhan mendesak tersebut sudah semestinya menjadi tanggung jawab Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur. Namun, langkah awal dari pemerintah daerah sudah dilakukan sebagai bentuk dukungan percepatan.

“Informasi terakhir dari Pemkab, sudah ada lahan yang siap di Sangatta Selatan dan mestinya tahun ini sudah masuk tahap perencanaan, jadi tahun depan tinggal pelaksanaan fisiknya saja,” jelas Agus.

Ia menambahkan, lonjakan jumlah lulusan SMP yang tak sebanding dengan kapasitas daya tampung SMA di Sangatta menjadi pendorong utama krisis ini. Karena ibu kota Kutim berada di Sangatta, populasi padat menjadikan kebutuhan akan unit sekolah baru semakin mendesak.

“Kalau di 16 Kecamatan lain relatif aman, tidak ada masalah serius, tapi di dua Kecamatan ini memang krusial dan harus segera ditangani,” tegasnya.

Sebagai bagian dari tanggung jawab moral dan fungsi pengawasan, Agus mendorong Pemprov Kaltim agar segera merespons dengan program strategis, termasuk perencanaan pembangunan sekolah baru yang lebih merata.

“Kami tidak bisa selalu bereaksi setiap tahun ajaran baru, jadi harus ada solusi permanen dan terencana agar tidak ada lagi anak-anak didik yang kehilangan hak atas pendidikan hanya karena soal ruang kelas,” ujarnya.

Agus berharap, dengan adanya dukungan dari pemerintah daerah, pihak provinsi dapat segera mengalokasikan anggaran dan memprioritaskan pembangunan sekolah baru agar tidak ada lagi generasi muda yang kehilangan kesempatan pendidikan akibat keterbatasan fasilitas.[]

Penulis: Muhammaddong | Penyunting: Agnes Wiguna

Advertorial DPRD Kaltim