PARLEMENTARIA – Setelah lebih dari delapan bulan menjadi perhatian publik, kasus kematian seorang tokoh adat di Dusun Muara Kate, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur (Kaltim), mulai menemukan titik terang. Kepolisian Daerah (Polda) Kaltim resmi menetapkan seorang tersangka dalam perkara yang sempat menyedot perhatian nasional, termasuk dari Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Korban bernama Russel, diketahui sebagai salah satu tetua adat yang dihormati di wilayahnya. Ia ditemukan tak bernyawa dengan sejumlah luka akibat sabetan senjata tajam pada (15/11/2024). Proses penyelidikan panjang dilakukan oleh Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Kaltim bersama Subdirektorat Kejahatan dan Kekerasan serta Polres Paser. Dari pengembangan penyidikan, polisi menetapkan Misran Toni alias MT (53) sebagai tersangka utama. MT diketahui memiliki hubungan kekerabatan dengan korban, dan diduga kuat terlibat dalam pembunuhan berencana.
Langkah hukum ini menuai tanggapan dari Sekretaris Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kaltim, Salehuddin, yang menyampaikan apresiasinya kepada aparat penegak hukum atas pengungkapan kasus tersebut. Ia berharap agar proses hukum tetap dijalankan secara profesional dan terbuka.
“Penetapan tersangka adalah langkah tegas dan komitmen nyata terhadap perlindungan publik, tapi kami tetap butuh bukti yang terbuka dan transparan agar masyarakat tidak bersepekulasi serta kami mengapresiasi juga berterimakasih atas pengungkapan tersangka,” ujarnya kepada wartawan di Samarinda, Selasa (29/07/2025).
Politisi Partai Golongan Karya (Golkar) itu menegaskan bahwa DPRD Kaltim siap mengawal proses hukum hingga tuntas. Bila diperlukan, kata dia, lembaga seperti Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) bisa dilibatkan untuk memastikan objektivitas dalam penanganan kasus ini.
“Ini tidak hanya soal satu kasus, tetapi soal keadilan publik yang menjadi fondasi kepercayaan kita semua, dengan penanganan yang transparan dan menjaga ketertiban sosial di masyarakat,” tuturnya.
Dalam pernyataan lanjutannya, Salehuddin juga mengingatkan aparat agar lebih responsif terhadap persoalan-persoalan masyarakat di daerah, terutama yang berkaitan dengan interaksi warga dan perusahaan pertambangan. Menurutnya, pengawasan sejak dini sangat penting untuk mencegah konflik yang berujung pada tindakan kekerasan.
“Kasus ini jangan sampai terulang kembali di beberapa titik yang lain, karena Saya melihat ada beberapa titik di Kabupaten yang hal ini bisa terjadi dan itu yang harus diantisipasi,” kata wakil rakyat dari daerah pemilihan Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) itu.[]
Penulis: Muhamaddong | Penyunting: Agnes Wiguna