Empat Tentara Israel Tewas Diserang Hamas di Gaza

Empat Tentara Israel Tewas Diserang Hamas di Gaza

GAZA – Konflik di Jalur Gaza kembali menelan korban dari pihak militer Israel. Empat tentara Israel dilaporkan tewas dalam pertempuran sengit di Kota Gaza pada Senin (08/09/2025). Peristiwa ini menambah panjang daftar korban militer Israel sejak operasi darat digencarkan hampir dua tahun lalu.

Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengonfirmasi bahwa para korban merupakan prajurit Batalion ke-52 dari Brigade Lapis Baja ke-401. Insiden itu terjadi di tengah operasi militer besar-besaran Israel yang terus berlanjut di Gaza, meski mendapat tekanan internasional.

Keempat tentara tersebut gugur setelah pos militer Israel di pinggiran Kota Gaza diserang kelompok pejuang Hamas. Serangan dilaporkan berlangsung di daerah Kafr Jabalia, dekat permukiman Sheikh Radwan, sekitar pukul 06.00 waktu setempat.

Berdasarkan penyelidikan awal, serangan Hamas itu dilakukan tak lama setelah pasukan Israel selesai melakukan patroli malam. Para pejuang mendekati sebuah tank yang berada di pintu masuk kamp militer dan langsung menembaki komandan yang saat itu sedang berada di luar menara pengawas tank. Setelah itu, bahan peledak dilemparkan ke dalam kendaraan lapis baja, menewaskan seluruh awak di dalamnya.

IDF menyatakan tengah melakukan investigasi lebih lanjut terkait peristiwa ini. Namun, peristiwa tersebut kembali menegaskan bahwa perlawanan di Gaza masih jauh dari kata usai, meski Israel telah menggencarkan operasi udara dan darat selama berbulan-bulan.

Dengan bertambahnya empat korban jiwa, jumlah tentara Israel yang tewas sejak operasi darat dimulai pada 27 Oktober 2023 kini mencapai 904 orang. Angka tersebut menunjukkan tingginya risiko yang dihadapi pasukan Israel dalam menghadapi perlawanan kelompok bersenjata di Gaza.

Di sisi lain, Hamas menyatakan serangan tersebut sebagai bagian dari upaya mempertahankan wilayah Gaza dari invasi Israel. Aksi mereka kerap menyasar pos militer dan kendaraan lapis baja Israel yang ditempatkan di sekitar kota.

Situasi ini memperburuk ketegangan di kawasan. Pihak Israel tetap bersikeras melanjutkan operasi, sementara komunitas internasional mendesak agar konflik segera dihentikan dan membuka ruang bagi penyelesaian politik. Namun, hingga kini kedua belah pihak belum menunjukkan tanda kompromi.

Tragedi terbaru ini menegaskan bahwa eskalasi konflik Gaza tidak hanya berdampak pada korban sipil, tetapi juga menimbulkan kerugian besar bagi militer Israel. Perlawanan bersenjata yang terus berlanjut memberi sinyal bahwa operasi darat Israel masih akan menghadapi jalan terjal. []

Diyan Febriana Citra.

Internasional