JAKARTA – Indonesia kembali menambah amunisi di lini serang Timnas setelah winger FC Utrecht, Miliano Jonathans, resmi mengucap sumpah sebagai warga negara Indonesia (WNI). Prosesi pengambilan sumpah berlangsung di Kantor Kementerian Hukum, Jakarta Selatan, Rabu (03/09/2025).
Dalam momen sakral itu, Miliano didampingi langsung Ketua Umum PSSI Erick Thohir dan Menteri Hukum Supratman Andi Atgas. Kehadiran dua tokoh penting tersebut menjadi penanda bahwa naturalisasi ini bukan sekadar formalitas, melainkan bagian dari strategi besar penguatan Timnas Indonesia di pentas internasional.
Miliano, yang saat ini memperkuat FC Utrecht di Eredivisie Belanda, dinilai memiliki potensi besar untuk menambah variasi serangan tim Garuda. Sepanjang musim ini, pemain berusia 20 tahun tersebut telah mencatat tujuh penampilan lintas kompetisi bersama klubnya. Dengan gaya bermain eksplosif sebagai winger, Miliano diharapkan dapat menjadi opsi baru bagi pelatih Timnas.
Anggota Exco PSSI, Arya Sinulingga, sebelumnya menyinggung soal darah Indonesia yang mengalir di tubuh Miliano. Ia bahkan menyebut pemain muda itu masih memiliki ikatan keturunan dari Pangeran Depok, salah satu tokoh bersejarah yang dikenal di tanah air. Identitas ini menambah kedekatan emosional antara Miliano dan Indonesia, sehingga publik menyambut hangat keputusannya berganti kewarganegaraan.
Momentum naturalisasi ini juga datang pada waktu yang tepat. Timnas Indonesia dijadwalkan menghadapi dua laga uji coba penting pada FIFA Matchday, yakni melawan Taiwan pada 5 September 2025 dan Lebanon pada 8 September 2025 di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya. Kehadiran Miliano diproyeksikan memberi energi tambahan dalam upaya meraih hasil positif.
Bagi PSSI, masuknya Miliano merupakan bagian dari komitmen untuk terus memperkuat Timnas dengan pemain berdarah Indonesia yang memiliki pengalaman berkompetisi di level tinggi Eropa. Sementara bagi publik sepak bola nasional, kehadirannya memberi harapan baru agar Garuda semakin kompetitif dalam menghadapi agenda internasional, baik di level regional maupun global. []
Diyan Febriana Citra.