GLENDALE — Upacara penghormatan terakhir bagi aktivis konservatif Amerika Serikat, Charlie Kirk, di Stadion State Farm, Glendale, Arizona, Minggu (21/09/2025), berubah menjadi momen penuh makna ketika sang istri, Erika Kirk, menyampaikan pesan yang mengejutkan banyak pihak. Mantan Miss Arizona 2012 itu secara terbuka menyatakan memaafkan pelaku penembakan suaminya, Tyler Robinson, serta menolak menuntut hukuman mati terhadapnya.
Di hadapan lebih dari 70.000 pelayat yang hadir langsung, serta ratusan ribu lainnya yang mengikuti secara daring, Erika tampil dengan balutan pakaian putih. Dengan suara bergetar, ia mengungkapkan dasar keputusannya: “Saya memaafkannya karena itulah yang Kristus lakukan. Dan itulah yang akan Charlie lakukan,” ucapnya, disambut hening haru ribuan orang.
Erika menegaskan bahwa balas dendam bukanlah jawaban. “Jawaban untuk kebencian bukanlah kebencian. Jawaban dari Injil adalah kasih dan selalu kasih. Kasih bagi musuh kita dan kasih bagi mereka yang menganiaya kita,” katanya lagi.
Erika menyebut penolakannya terhadap hukuman mati didorong oleh keyakinan iman. “Saya tidak ingin darah pria itu tercatat dalam riwayat hidup saya. Karena ketika saya sampai di surga, dan Yesus berkata: ‘Nyawa untuk nyawa, ya? Begitukah cara kita melakukannya?’ Dan itu menghalangi saya untuk bersama Charlie?” ucapnya.
Presiden AS Donald Trump turut hadir dalam upacara tersebut. Ia menyebut Charlie Kirk sebagai pahlawan hebat Amerika dan berjanji kedua anak mendiang akan dibesarkan dalam lingkungan yang menghormati jasa ayah mereka. Trump bahkan memeluk Erika di atas panggung setelah pidato itu, menambah suasana emosional di stadion.
Banyak warga yang hadir mengaku terenyuh oleh sikap Erika. Stephanie, warga Phoenix, menuturkan, “Pidatonya sangat menyentuh hati. Saya benar-benar berempati dengannya. Menjadi seorang ibu dan istri, saya tak bisa membayangkannya.”
Erika juga mengenang momen terakhir bersama sang suami. Ia bercerita bagaimana dirinya mendapati jenazah Charlie setelah penembakan di Universitas Utah Valley pada 10 September 2025 lalu. Meski penuh duka, ia melihat kedamaian di wajah sang suami. “Aku melihat sehelai uban di sisi kepalanya, yang tak pernah kuceritakan padanya sekarang dia tahu, maafkan aku, sayang,” ucapnya sambil menahan tangis.
Charlie Kirk dikenal luas sebagai pendiri Turning Point USA, organisasi yang berfokus pada pembinaan generasi muda dalam nilai konservatif. Erika menegaskan bahwa misi hidup Charlie adalah menyelamatkan anak muda dari kehilangan arah. “Charlie ingin menyelamatkan para pemuda, sama seperti orang yang merenggut nyawanya,” katanya.
Pidato Erika pun ditutup dengan tepuk tangan panjang para pelayat. Banyak di antara mereka tak kuasa menahan air mata, menyadari bahwa pesan pengampunan ini menjadi warisan spiritual yang mendalam, sama berharganya dengan perjuangan politik almarhum suaminya. []
Diyan Febriana Citra.