JAKARTA – Awal musim 2025/2026 kembali menjadi mimpi buruk bagi Manchester United. Hasil imbang 1-1 saat bertandang ke markas Fulham, Sabtu (24/08/2025), menambah catatan buruk skuad asuhan Ruben Amorim yang belum sekali pun meraih kemenangan musim ini.
United sejatinya sempat unggul lebih dahulu lewat gol bunuh diri Rodrigo Muniz di babak kedua. Namun keunggulan itu tak bertahan lama setelah Emile Smith Rowe, yang baru masuk sebagai pemain pengganti, berhasil menyamakan skor. Dengan hasil tersebut, The Red Devils hanya mengantongi satu poin dari dua laga awal Liga Inggris, setelah sebelumnya kalah dari Arsenal di partai pembuka.
Yang menarik perhatian bukan hanya hasil imbang tersebut, melainkan juga keputusan-keputusan kontroversial Amorim dalam mengelola skuad. Saat lini tengah kehilangan kontrol, ia menarik Casemiro dan memasukkan Manuel Ugarte, sementara Kobbie Mainoo tetap dibiarkan duduk di bangku cadangan. Langkah itu langsung menuai kritik tajam dari para pendukung.
Seorang penggemar yang dikutip The Sun menyebut, “Kobbie Mainoo diperlakukan seperti gelandang keempat terbaik United, ini sungguh mengejutkan.” Kritik serupa juga muncul dari banyak fan lain yang menilai Amorim gagal memberi kesempatan pada talenta muda tersebut.
Tak berhenti di situ, keputusan memainkan Bruno Fernandes penuh 90 menit juga dipersoalkan. Salah seorang fan berkomentar, “Bruno, lagi-lagi bermain penuh 90 menit tanpa diganti. Ketidakmampuannya untuk diganti adalah alasan kenapa Amorim akan dipecat.”
Lebih jauh, kecaman pun diarahkan pada strategi pergantian pemain. Amorim dianggap tidak tepat saat memasukkan Harry Maguire dan Diogo Dalot di menit akhir, padahal tim sedang membutuhkan tambahan daya serang. Di bangku cadangan masih ada Joshua Zirkzee dan Mainoo yang justru lebih berpotensi memberi dampak ofensif.
“Segera pecat Amorim, dia sudah setahun untuk membuktikan diri tapi tidak ada hasil. Tidak ada kemajuan, tidak ada perbaikan, tidak ada rencana jelas. Sama sekali tidak ada alasan untuk mempertahankannya,” tegas salah satu pendukung di media sosial.
Dalam pandangan fan, Amorim seakan terjebak dengan pola lama yang tak kunjung menunjukkan perkembangan. Beberapa menilai pendekatan taktikalnya membingungkan dan tidak sesuai dengan komposisi skuad saat ini. Bahkan formasi favorit seperti 4-3-3 yang diharapkan bisa menyeimbangkan lini tengah, justru tak juga terlihat diterapkan secara konsisten.
Kondisi ini membuat posisi Amorim kian berada di bawah tekanan. Bukan hanya karena hasil di lapangan, melainkan juga karena ketidakpuasan fan yang terus berkembang. Dengan jadwal padat di depan mata, Amorim dituntut segera menemukan formula kemenangan agar kepercayaan publik tidak semakin luntur.
Sebagian penggemar bahkan menyebut performa United saat ini tak berbeda dengan musim lalu, yang ditutup dengan kekecewaan. “Saya seperti melihat MU yang bermain tahun lalu,” tulis salah satu komentar pedas dari fan. []
Diyan Febriana Citra.