Festival Budaya Kutai Kembali Hidupkan Desa Kedang Ipil

Festival Budaya Kutai Kembali Hidupkan Desa Kedang Ipil

ADVERTORIAL – Festival Budaya Kutai Adat Lawas Nutuk Beham resmi dibuka oleh Camat Kota Bangun Darat, Zulkifli, di Desa Kedang Ipil, Jumat (09/05/2025). Perhelatan budaya yang digelar selama tiga hari ini, mulai 9 hingga 11 Mei 2025, menjadi momentum penting untuk menghidupkan kembali nilai-nilai tradisi leluhur dan memperkuat identitas masyarakat Kutai.

Dalam sambutannya, Zulkifli menyampaikan bahwa Nutuk Beham bukan sekadar acara seremonial, melainkan wahana untuk memelihara kelestarian adat istiadat serta mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.

“Kegiatan ini akan berlangsung mulai dari tanggal 09 sampai dengan 11 Mei 2025. Semoga seluruh rangkaian kegiatan dapat berjalan dengan baik dan juga lancar,” ujarnya.

Ia menegaskan bahwa tradisi ini mengandung pesan moral untuk menjaga harmoni antara manusia dan alam. “Melalui kegiatan ini, tidak hanya dapat memperkuat kebersamaan dan persaudaraan, tetapi juga sebagai upaya kita bersama dalam menjaga kearifan lokal, yang menjadi identitas daerah,” katanya.

Festival Nutuk Beham telah menjadi agenda tahunan sejak digelar pertama kali pada 2015. Setiap tahun, festival ini selalu diawali dengan tarian menumbuk beras sebuah ritual simbolis yang mencerminkan semangat gotong royong, rasa syukur, dan penghormatan terhadap proses produksi pangan tradisional.

Selain tarian pembuka, pengunjung dapat menikmati berbagai atraksi seni, pameran kerajinan tangan, perlombaan tradisional, hingga bazar kuliner khas Kutai. Kehadiran para pelaku UMKM, pengrajin lokal, dan seniman turut memberikan warna sekaligus peluang ekonomi bagi warga.

Pembukaan festival tahun ini dihadiri oleh Kepala Bidang Kebudayaan Disdikbud Kukar, Fuji Utomo, jajaran pemerintah kecamatan, perangkat desa, tokoh adat, dan masyarakat. Dukungan dari berbagai pihak ini menegaskan pentingnya kolaborasi dalam menjaga warisan budaya.

Dengan kemeriahan yang tersaji, Festival Nutuk Beham diharapkan tidak hanya menjadi ajang hiburan dan silaturahmi, tetapi juga sarana promosi wisata budaya yang dapat menarik wisatawan dari berbagai daerah, sehingga memberikan manfaat ekonomi berkelanjutan bagi masyarakat setempat. []

Penulis: Eko Sulistiyo | Penyunting: Agnes Wiguna

Advertorial Diskominfo Kukar