JAKARTA — Suasana berbeda terasa di pusat kota Seoul, Korea Selatan, pada Sabtu (28/6), saat sejumlah tokoh ikonik dari serial populer Squid Game terlihat memenuhi jalanan. Kehadiran mereka bukan tanpa alasan, melainkan untuk merayakan perilisan musim terakhir serial orisinal Netflix yang sempat menggemparkan dunia sejak pertama kali ditayangkan pada tahun 2021.
Pawai bertema Squid Game itu menarik perhatian warga dan wisatawan yang tengah berada di kawasan pusat perbelanjaan dan hiburan di jantung ibu kota. Para peserta yang mengenakan kostum merah khas penjaga arena permainan, lengkap dengan topeng bergambar lingkaran, segitiga, dan kotak, berjalan berbaris sambil membagikan selebaran promosi dan berinteraksi dengan masyarakat.
Sejumlah karakter utama dari serial tersebut, seperti Gi-hun dan Front Man, juga diperankan oleh aktor-aktor yang terlibat dalam promosi tersebut. Tak sedikit warga yang antusias mengabadikan momen langka ini dengan ponsel mereka, bahkan turut berfoto bersama para pemeran yang mengenakan kostum lengkap.
Acara ini menjadi bagian dari kampanye global Netflix dalam menyambut penayangan musim kedua Squid Game, yang disebut sebagai penutup kisah distopia tentang permainan bertaruh nyawa demi hadiah uang tunai dalam jumlah fantastis. Serial ini dikenal luas bukan hanya karena ketegangannya, tetapi juga karena kritik sosial tajam yang disampaikan melalui plot dan karakter-karakternya.
Sejak peluncuran musim pertamanya, Squid Game berhasil mencetak rekor sebagai serial berbahasa asing paling banyak ditonton dalam sejarah platform Netflix. Serial ini juga membawa pulang berbagai penghargaan bergengsi internasional, termasuk Emmy Awards.
Musim terakhir yang dirilis tahun ini diharapkan mampu menjawab berbagai pertanyaan yang menggantung sejak akhir musim pertama. Pihak produksi menjanjikan plot yang lebih kompleks, penuh kejutan, dan menghadirkan karakter-karakter baru yang tak kalah menarik.
Dengan pawai ini, Netflix tak hanya menarik perhatian para penggemar, tetapi juga kembali mengangkat semangat promosi lintas budaya yang telah menjadi ciri khas platform tersebut dalam menjangkau penonton global.[]
Putri Aulia Maharani