Gempa 4,6 SR Guncang Tenggara Keerom Papua

Gempa 4,6 SR Guncang Tenggara Keerom Papua

PAPUA – Aktivitas tektonik kembali terasa di wilayah timur Indonesia. Gempa bumi berkekuatan magnitudo 4,6 mengguncang daerah tenggara Keerom, Papua, pada Rabu (02/07/2025) dini hari. Informasi ini disampaikan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melalui akun resmi X (dulu Twitter) @infoBMKG.

Menurut laporan BMKG, gempa terjadi pada pukul 03.39 WIB. Episenter gempa tercatat berada di koordinat 4,40 Lintang Selatan dan 143,44 Bujur Timur, atau sekitar 319 kilometer tenggara Keerom, Papua, dengan kedalaman 97 kilometer di bawah permukaan laut.

Meski guncangan tidak dilaporkan terasa secara luas, BMKG tetap mengingatkan bahwa peristiwa ini merupakan bagian dari aktivitas seismik alami yang perlu diwaspadai, mengingat wilayah Papua merupakan bagian dari kawasan cincin api (Ring of Fire) yang rawan gempa bumi dan letusan gunung api.

Dalam unggahan resminya, BMKG menyebutkan:
“#Gempa Mag:4.6, 02-Jul-2025 03:39:10WIB, Lok:4.40LS, 143.44BT (319 km Tenggara KEEROM-PAPUA), Kedlmn:97 Km #BMKG”

Belum ada laporan kerusakan maupun korban akibat gempa ini. Karena pusat gempa berada cukup dalam dan jauh dari pemukiman padat, dampaknya relatif minim. Berdasarkan skala Modified Mercalli Intensity (MMI), guncangan kemungkinan hanya dirasakan oleh sebagian kecil orang dalam kondisi tenang, atau bahkan tidak dirasakan sama sekali.

Skala I MMI dijelaskan BMKG sebagai getaran yang sangat lemah dan biasanya hanya bisa dirasakan oleh orang-orang dalam keadaan istirahat di lantai atas gedung atau bangunan tinggi.

Hingga kini, belum ada laporan gempa susulan yang menyusul peristiwa tersebut. Namun BMKG mengingatkan bahwa analisis data awal ini masih bisa diperbarui seiring masuknya informasi tambahan dari sensor-sensor gempa lainnya di jaringan nasional.

Papua, khususnya bagian utara dan timur, memang dikenal aktif secara tektonik. Keerom dan sekitarnya beberapa kali mengalami gempa bumi dalam skala kecil hingga menengah selama beberapa tahun terakhir. Karena itu, BMKG mengimbau masyarakat agar tetap tenang, tidak mudah panik, serta selalu memperbarui informasi dari kanal resmi pemerintah.

Penting juga bagi warga untuk mengetahui langkah-langkah mitigasi bencana dan menyiapkan tas siaga gempa berisi barang-barang penting, seperti dokumen, air minum, obat-obatan, serta radio atau alat komunikasi darurat.

BMKG juga terus memperkuat sistem deteksi dini dan memperluas sosialisasi mitigasi bencana ke wilayah-wilayah rawan seperti Papua untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat terhadap potensi bencana alam. []

Diyan Febriana Citra.

Berita Daerah Headlines