Gempa 4,8 SR di Laut Kembali Getarkan Talaud Pagi Ini

Gempa 4,8 SR di Laut Kembali Getarkan Talaud Pagi Ini

Bagikan:

JAKARTA – Wilayah Melonguane, Kabupaten Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara, kembali diguncang gempa bumi pada Rabu (29/10/2025) pagi. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat kekuatan gempa mencapai magnitudo 4,8 dan terjadi sekitar pukul 06.01 WIB.

Berdasarkan data awal BMKG, pusat gempa terletak di 581 kilometer barat laut Melonguane, tepatnya pada koordinat 9,22 Lintang Utara (LU) dan 126,35 Bujur Timur (BT), dengan kedalaman mencapai 10 kilometer. Gempa ini tergolong dangkal, namun berpusat cukup jauh di laut.

“Mag: 4.8, 29-Oct-2025 06:01:57 WIB, Lok: 9.22 LU, 126.35 BT (581 km Barat Laut Melonguane-SULUT), Kedlmn: 10 Km,” demikian keterangan resmi yang disampaikan BMKG melalui laman resminya.

BMKG menegaskan bahwa data ini bersifat sementara dan masih dapat berubah seiring dengan proses verifikasi lanjutan.

“Informasi ini mengutamakan kecepatan, sehingga hasil pengolahan data belum stabil dan bisa berubah seiring kelengkapan data,” tulis BMKG.

Hingga kini, belum ada laporan mengenai dampak kerusakan maupun korban akibat gempa tersebut. Getaran gempa dilaporkan tidak dirasakan secara signifikan oleh warga di wilayah Talaud maupun daerah sekitarnya. Namun demikian, BMKG tetap mengimbau masyarakat agar waspada terhadap potensi gempa susulan.

Peristiwa ini menambah catatan aktivitas seismik di wilayah perairan utara Sulawesi. Sebelumnya, pada Senin (20/10/2025), Melonguane juga diguncang gempa dengan magnitudo 5,7 pada pukul 18.35 WIB. Gempa saat itu berpusat di kedalaman 10 kilometer dan berada pada koordinat 6,81 LU serta 127,35 BT, sekitar 321 kilometer timur laut Melonguane.

Meski berulang kali diguncang gempa dalam beberapa waktu terakhir, BMKG menilai fenomena ini masih dalam kategori wajar mengingat kawasan Kepulauan Talaud merupakan daerah yang berdekatan dengan pertemuan tiga lempeng besar dunia, yakni Lempeng Eurasia, Lempeng Pasifik, dan Lempeng Filipina. Aktivitas tektonik di zona ini memang cukup tinggi dan kerap memicu gempa dengan berbagai kekuatan.

Seismolog BMKG menjelaskan bahwa gempa dengan magnitudo di bawah 5,0 umumnya tidak menimbulkan kerusakan berarti, terutama jika episenternya berada jauh di laut. Meski demikian, BMKG tetap mengingatkan agar masyarakat di pesisir utara Sulawesi selalu memperbarui informasi resmi melalui kanal lembaga tersebut.

Pihak berwenang daerah juga diminta tetap siaga dan memastikan sistem mitigasi bencana berjalan baik, mengingat intensitas gempa di wilayah perairan utara Indonesia cenderung meningkat dalam beberapa bulan terakhir. []

Diyan Febriana Citra.

Bagikan:
Breaking News Nasional