DOMPU – Aktivitas seismik kembali mengguncang wilayah Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB), pada Senin pagi (07/07/2025). Guncangan gempa dengan magnitudo 4,9 terasa di beberapa daerah sekitar, seperti Kabupaten Dompu, Bima, Kota Bima, hingga Sumbawa.
Informasi awal mengenai kejadian ini disampaikan langsung oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melalui akun resmi X (dulu Twitter) @infoBMKG. Dalam laporan tersebut, gempa tercatat terjadi pada pukul 05.38 WIB dengan pusat gempa berada pada kedalaman 113 kilometer dan berlokasi di 13 kilometer barat daya Dompu.
“#Gempa Mag:4.9, 07-Jul-2025 05:38:05WIB, Lok:8.63LS, 118.39BT (13 km BaratDaya DOMPU-NTB), Kedlmn:113 Km #BMKG,” tulis BMKG.
Namun, beberapa saat setelah kejadian, BMKG melakukan pembaruan data. Magnitudo gempa diperbarui menjadi 4,8 dengan lokasi pusat gempa yang masih berada di daratan, tepatnya 11 km barat daya dari Kabupaten Dompu, di kedalaman 114 km. Skala intensitas getaran atau Modified Mercalli Intensity (MMI) tercatat pada skala III, yang berarti getaran terasa nyata dalam rumah dan mampu menggoyangkan benda-benda ringan yang tergantung.
“#Gempa (UPDATE) Mag:4.8, 07-Jul-25 05:38:04 WIB, Lok:8.61 LS, 118.40 BT (Pusat gempa berada di darat 11 km barat daya Kab. Dompu), Kedlmn:114 Km Dirasakan (MMI) III Kab. Dompu, III Kab. Bima, III Kota Bima, III Kab. Sumbawa #BMKG.”
BMKG menekankan bahwa informasi awal ini bersifat sementara dan bisa mengalami perubahan seiring dengan kelengkapan data hasil analisis lebih lanjut. Karena itu, masyarakat diminta untuk tetap tenang namun waspada terhadap potensi gempa susulan.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada laporan resmi mengenai kerusakan bangunan maupun korban jiwa akibat peristiwa ini. Namun, getaran yang cukup terasa membuat sebagian warga sempat keluar rumah untuk mengantisipasi kemungkinan gempa susulan.
Fenomena gempa bumi yang terjadi di kedalaman lebih dari 100 kilometer, seperti yang dialami wilayah Dompu kali ini, biasanya termasuk dalam kategori gempa menengah hingga dalam. Meski energinya cukup besar, dampaknya ke permukaan umumnya lebih terbatas dibandingkan gempa dangkal.
Pihak BMKG terus memantau perkembangan dan mendorong warga untuk mengakses informasi resmi dari kanal yang sah serta tidak terpancing oleh informasi hoaks yang beredar di media sosial. []
Diyan Febriana Citra.