JAKARTA – Aktivitas kegempaan kembali terasa di wilayah Sumatera Utara pada Jumat (28/11/2025) pagi. Kabupaten Mandailing Natal menjadi salah satu daerah yang merasakan getaran ringan setelah terjadi gempa berkekuatan Magnitudo 2,5 pada pukul 07.45 WIB. Informasi mengenai kejadian ini disampaikan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melalui laporan cepat yang dirilis beberapa menit setelah gempa berlangsung.
Dalam penjelasannya, BMKG menyebutkan pusat gempa berada di kedalaman 10 kilometer. Titik episenter terletak sekitar 11 kilometer sebelah barat laut Mandailing Natal dengan koordinat 0,97 Lintang Utara dan 99,52 Bujur Timur. Meski tergolong gempa dangkal, intensitas getaran yang dilaporkan tetap relatif lemah dan belum menimbulkan dampak yang signifikan bagi masyarakat sekitar.
“Gempa Mag:2.5, 28-Nov-2025 07:45:08WIB, Lok:0.97LU, 99.52BT (11 km BaratLaut MANDAILINGNATAL-SUMUT), Kedlmn:10 Km,” tulis akun resmi @infoBMKG melalui platform X, dikutip Jumat (28/11/2025). Laporan tersebut dirilis sebagai bagian dari sistem informasi cepat BMKG, yang bertujuan menyampaikan data awal secara langsung kepada publik.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan maupun jatuhnya korban akibat guncangan tersebut. Pemerintah daerah dan unsur terkait masih memantau situasi untuk memastikan tidak ada dampak lanjutan, sementara warga juga melaporkan hanya merasakan getaran ringan yang berlangsung dalam waktu singkat.
Meski kondisi relatif aman, BMKG tetap mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi gempa susulan. Peringatan ini dikeluarkan sebagai langkah standar, terutama untuk wilayah-wilayah di Sumatera yang dikenal memiliki aktivitas seismik cukup tinggi karena berada pada jalur pertemuan lempeng tektonik.
BMKG juga menyertakan catatan bahwa informasi awal yang dipublikasikan bersifat dinamis. “Disclaimer: Informasi ini mengutamakan kecepatan, sehingga hasil pengolahan data belum stabil dan bisa berubah seiring kelengkapan data,” tulis BMKG. Artinya, data terkait magnitudo, kedalaman, maupun lokasi pusat gempa masih bisa mengalami pembaruan sesuai perkembangan hasil analisis lanjutan.
Gempa dengan magnitudo kecil seperti ini umumnya tidak menimbulkan risiko besar, namun sering menjadi indikasi adanya aktivitas pergeseran lempeng di sekitar wilayah tersebut. Dalam beberapa kasus, gempa kecil dapat menjadi rangkaian aktivitas seismik yang perlu dipantau untuk memastikan tidak ada peningkatan intensitas yang dapat menimbulkan kerusakan lebih luas.
Dengan kondisi Mandailing Natal dan beberapa wilayah Sumatera yang belakangan sering dilanda bencana hidrometeorologi dan kegempaan, upaya kesiapsiagaan tetap menjadi faktor penting. Masyarakat diimbau untuk mengenali prosedur keselamatan dan mengikuti informasi resmi dari lembaga berwenang apabila terjadi gempa lanjutan. []
Diyan Febriana Citra.

