JAKARTA – Wilayah Cilacap, Jawa Tengah, diguncang gempa bumi berkekuatan Magnitudo 3,3 pada Rabu (10/09/2025) pukul 06.44 WIB. Meski skala guncangan relatif kecil, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengingatkan masyarakat agar tetap waspada dan memahami langkah-langkah mitigasi kebencanaan.
Berdasarkan hasil analisis BMKG, episenter gempa terletak di koordinat 8,63 Lintang Selatan dan 108,88 Bujur Timur, atau berjarak sekitar 101 kilometer barat daya Cilacap, dengan kedalaman 11 kilometer. Lokasi ini berada di kawasan perairan selatan Jawa, yang memang dikenal sebagai salah satu wilayah rawan gempa karena aktivitas lempeng Indo-Australia yang menunjam ke bawah lempeng Eurasia.
Dalam keterangan resminya, BMKG menyampaikan, “Gempa Mag:3.3, 10-Sep-2025 06:44:04WIB, Lok:8.63LS, 108.88BT (101 km BaratDaya CILACAP-JATENG), Kedlmn:11 Km.” Hingga laporan ini diterbitkan, belum ada informasi mengenai kerusakan bangunan ataupun korban jiwa akibat guncangan tersebut.
BMKG menekankan bahwa meskipun gempa kecil jarang menimbulkan kerusakan serius, masyarakat tetap perlu meningkatkan kewaspadaan. Apalagi, gempa dengan magnitudo ringan bisa menjadi bagian dari rangkaian aktivitas seismik yang lebih besar.
“Masyarakat diimbau untuk tetap tenang, namun selalu waspada terhadap potensi gempa susulan,” demikian peringatan BMKG.
Lembaga tersebut juga mengingatkan bahwa informasi gempa yang dipublikasikan mengutamakan kecepatan penyebaran, sehingga data bisa berubah seiring masuknya hasil analisis tambahan.
“Disclaimer: Informasi ini mengutamakan kecepatan, sehingga hasil pengolahan data belum stabil dan bisa berubah seiring kelengkapan data,” tulis BMKG.
Peristiwa ini kembali menegaskan pentingnya edukasi mitigasi gempa di wilayah rawan bencana. Cilacap, sebagai daerah pesisir selatan Jawa, tidak hanya berpotensi diguncang gempa bumi, tetapi juga berisiko terhadap ancaman tsunami jika terjadi gempa besar di laut lepas.
Pakar kebencanaan menilai, kesiapsiagaan masyarakat sangat menentukan keselamatan saat bencana. Simulasi evakuasi, jalur penyelamatan yang jelas, serta kesadaran untuk tidak panik merupakan kunci utama mengurangi risiko korban.
Masyarakat diimbau untuk mengenali tanda-tanda gempa, memastikan jalur evakuasi di lingkungan rumah atau sekolah, serta menyiapkan tas siaga berisi kebutuhan darurat seperti obat-obatan, senter, air minum, dan dokumen penting.
Hingga pagi ini, pemerintah daerah Cilacap belum melaporkan adanya dampak kerusakan. Namun, aparat dan relawan tetap bersiaga untuk mengantisipasi jika gempa susulan terjadi dengan kekuatan lebih besar.
Meski guncangan kali ini tergolong ringan, peristiwa tersebut menjadi pengingat bahwa masyarakat di wilayah rawan gempa, khususnya di pesisir selatan Jawa, harus selalu siap menghadapi kemungkinan bencana kapan saja. []
Diyan Febriana Citra.