JAKARTA – Guncangan gempa berkekuatan magnitudo (M) 4,9 yang melanda Kabupaten Bekasi pada Rabu (20/08/2025) malam pukul 19.54 WIB masih menyisakan serangkaian gempa susulan. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan, hingga Kamis (21/08/2025) pagi, terdapat enam gempa susulan yang terdeteksi pasca-gempa utama.
Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, menjelaskan bahwa gempa berkekuatan M 4,9 tersebut dipicu oleh aktivitas sesar naik busur belakang Jawa Barat.
“Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal yang dipicu oleh sumber gempa sesar naik busur belakang Jawa Barat (West Java back arc thrust),” ujarnya dalam keterangan resmi.
Episenter gempa utama berada di daratan, sekitar 19 kilometer tenggara Kabupaten Bekasi, dengan kedalaman 10 kilometer. Getaran cukup dirasakan di sejumlah wilayah, mulai dari Jakarta, Depok, hingga Lebak.
Berdasarkan laporan BMKG, skala guncangan berbeda di tiap daerah:
-
Bekasi: III–IV MMI, getaran terasa jelas di dalam rumah, jendela dan pintu berderik, bahkan sebagian dinding terdengar berbunyi.
-
Purwakarta, Cikarang, dan Depok: III MMI, getaran dirasakan nyata seakan-akan ada truk besar yang melintas.
-
Bandung, Jakarta, Tangerang Selatan, Bekasi Timur: II–III MMI, benda ringan bergoyang dan getaran terasa di dalam rumah.
-
Tangerang, Pandeglang, Cianjur, Pelabuhan Ratu, Lebak: II MMI, getaran lebih lemah tetapi tetap dirasakan warga.
Meski guncangan cukup luas, BMKG menegaskan bahwa gempa susulan yang terjadi memiliki kekuatan lebih kecil daripada gempa utama sehingga tidak menimbulkan dampak signifikan.
Menyusul kejadian ini, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau masyarakat tetap berhati-hati, terutama yang berada di bangunan yang mengalami retak atau berpotensi roboh. Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menekankan pentingnya menjaga jarak dari area rawan. “Jauhi kaca dan segala jenis benda yang dapat melukai jika terjatuh akibat guncangan gempa bumi,” kata Abdul.
BNPB juga mengingatkan masyarakat yang tinggal atau bekerja di gedung bertingkat untuk tidak menggunakan lift apabila terjadi guncangan. Sebagai gantinya, warga diminta menggunakan tangga darurat untuk evakuasi.
“Masyarakat diharapkan tidak panik namun tetap meningkatkan kewaspadaan untuk potensi gempa bumi susulan,” ujar Abdul. Ia menambahkan, BNPB bersama BMKG akan terus memberikan informasi terbaru secara berkala.
Kejadian ini menjadi pengingat bahwa wilayah Jawa Barat, termasuk Bekasi dan sekitarnya, masih berada dalam zona aktif kegempaan. Warga diimbau untuk selalu siap menghadapi situasi darurat, mulai dari mengenali jalur evakuasi hingga menyiapkan peralatan darurat sederhana di rumah. []
Diyan Febriana Citra.