Gempa M 5,1 Guncang Merauke, BMKG Pastikan Tak Berpotensi Tsunami

Gempa M 5,1 Guncang Merauke, BMKG Pastikan Tak Berpotensi Tsunami

Bagikan:

JAKARTA – Aktivitas seismik kembali terjadi di wilayah timur Indonesia. Gempa bumi berkekuatan Magnitudo 5,1 mengguncang Kabupaten Merauke, Papua Selatan, pada Selasa malam (16/12/2025) sekitar pukul 22.49 WIB atau Rabu dini hari (17/12/2025) pukul 01.49 WIT. Meski getaran dirasakan di sejumlah wilayah, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memastikan gempa tersebut tidak berpotensi menimbulkan tsunami.

Berdasarkan informasi resmi yang disampaikan BMKG dan dikutip di Jakarta, gempa tersebut memiliki titik koordinat di Lokasi 6,71 Lintang Selatan dan 155,85 Bujur Timur. Pusat gempa berada di laut dengan jarak sekitar 117 kilometer barat laut Merauke dan memiliki kedalaman mencapai 118 kilometer.

Kedalaman gempa yang tergolong menengah ini menjadi salah satu faktor yang menyebabkan tidak adanya potensi tsunami. BMKG menilai karakteristik gempa tersebut merupakan gempa dalam yang umumnya tidak menimbulkan dampak signifikan di permukaan, meski getarannya tetap dapat dirasakan oleh masyarakat di wilayah tertentu.

BMKG menegaskan bahwa informasi awal yang disampaikan kepada publik merupakan hasil analisis cepat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan informasi dini. Oleh karena itu, data yang dirilis masih berpotensi mengalami pembaruan seiring masuknya data tambahan dari berbagai stasiun pemantau gempa.

“Disclaimer: Informasi ini mengutamakan kecepatan, sehingga hasil pengolahan data belum stabil dan bisa berubah seiring kelengkapan data,” tulis akun resmi BMKG.

Hingga berita ini diturunkan, BMKG belum merilis laporan lanjutan mengenai penyebab gempa maupun dampak yang ditimbulkan terhadap aktivitas masyarakat dan infrastruktur di Merauke serta wilayah sekitarnya. Belum ada laporan resmi terkait kerusakan bangunan atau korban akibat peristiwa tersebut.

Pemerintah daerah setempat bersama instansi terkait masih melakukan pemantauan untuk memastikan kondisi masyarakat tetap aman dan tidak terjadi gangguan lanjutan. Aparat di lapangan juga diminta bersiaga untuk mengantisipasi kemungkinan gempa susulan, meskipun hingga saat ini belum ada informasi mengenai aktivitas susulan yang signifikan.

BMKG mengimbau masyarakat, khususnya yang berada di wilayah Papua Selatan, agar tetap tenang dan tidak panik menyikapi kejadian tersebut. Warga diminta untuk tetap mengikuti informasi resmi dari BMKG serta tidak mudah mempercayai kabar atau isu yang beredar di media sosial tanpa sumber yang jelas.

Selain itu, masyarakat diharapkan memahami langkah-langkah mitigasi bencana gempa bumi sebagai bentuk kesiapsiagaan. Edukasi kebencanaan dinilai penting, mengingat wilayah Indonesia berada di jalur Cincin Api Pasifik yang rawan terhadap aktivitas tektonik.

BMKG juga menekankan pentingnya peran media dan masyarakat dalam menyebarkan informasi yang akurat dan bertanggung jawab. Informasi yang tidak diverifikasi dikhawatirkan dapat menimbulkan kepanikan yang tidak perlu, terutama di daerah yang baru saja mengalami guncangan gempa.

Dengan kondisi geologis Indonesia yang aktif, kejadian gempa bumi menjadi fenomena alam yang tidak dapat dihindari. Namun, kesiapsiagaan, kewaspadaan, serta koordinasi antara pemerintah, lembaga teknis, dan masyarakat menjadi kunci untuk meminimalkan risiko dan dampak yang mungkin ditimbulkan oleh bencana alam tersebut. []

Diyan Febriana Citra.

Bagikan:
Breaking News Nasional