Gempa M 5,1 Guncang Talaud, BMKG Pastikan Aman dari Tsunami

Gempa M 5,1 Guncang Talaud, BMKG Pastikan Aman dari Tsunami

JAKARTA — Gempa bumi berkekuatan magnitudo 5,1 mengguncang wilayah Melonguane, Kabupaten Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara, pada Rabu (14/10/2025) dini hari sekitar pukul 02.26 WIB atau 03.26 WITA. Meski tidak berpotensi tsunami, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat tetap waspada terhadap kemungkinan gempa susulan.

Menurut laporan resmi BMKG yang dikutip di Jakarta, episentrum gempa berada pada koordinat 7,36 Lintang Utara dan 127,17 Bujur Timur, atau sekitar 337 kilometer timur laut dari Kota Melonguane, Kabupaten Kepulauan Talaud. Gempa tersebut terjadi di kedalaman 10 kilometer yang dikategorikan sebagai gempa dangkal.

“Informasi ini mengutamakan kecepatan, sehingga hasil pengolahan data belum stabil dan bisa berubah seiring kelengkapan data,” tulis akun resmi BMKG dalam keterangan resminya.

BMKG menegaskan gempa ini tidak menimbulkan ancaman tsunami karena pusat gempa berada jauh di laut dalam dan tidak memiliki mekanisme pergerakan vertikal yang signifikan. Meski demikian, masyarakat di sekitar Kepulauan Talaud diminta tetap memperhatikan potensi gempa susulan dengan skala kecil hingga menengah.

Hingga Rabu pagi, belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan atau korban jiwa. Pihak BPBD setempat masih melakukan pemantauan lapangan, sementara komunikasi dengan sejumlah pulau terluar di sekitar Talaud sempat mengalami gangguan akibat getaran.

Gempa ini menambah daftar aktivitas seismik di kawasan utara Sulawesi dan perairan Filipina dalam sepekan terakhir. Sehari sebelumnya, wilayah Filipina selatan diguncang gempa magnitudo 7,5 yang menewaskan sedikitnya dua orang. BMKG menyebut aktivitas tektonik di zona perbatasan Filipina–Sulawesi memang tergolong aktif karena berada di pertemuan tiga lempeng besar dunia, yakni Lempeng Eurasia, Lempeng Pasifik, dan Lempeng Filipina.

“Wilayah utara Sulawesi, termasuk Talaud, merupakan daerah dengan tingkat kerentanan gempa yang cukup tinggi. Karena itu masyarakat diimbau untuk selalu mengenali tanda-tanda gempa dan memahami jalur evakuasi,” kata salah satu pejabat BMKG dalam penjelasan terpisah.

Pihak BMKG juga menegaskan pentingnya kesiapsiagaan publik dalam menghadapi bencana alam, terutama di wilayah kepulauan. Edukasi mitigasi gempa, kesiapan logistik, serta penyebaran informasi yang akurat menjadi kunci menghindari kepanikan dan jatuhnya korban.

“Masyarakat diharapkan tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, sampai hasil analisis menyeluruh resmi dilaporkan BMKG,” tulis lembaga tersebut dalam pernyataannya.

Sejauh ini, BMKG terus memantau perkembangan aktivitas seismik di kawasan utara Sulawesi. Informasi terbaru akan disampaikan melalui kanal resmi lembaga untuk memastikan masyarakat memperoleh data valid dan terkini. []

Diyan Febriana Citra.

Breaking News Nasional