Gempa M 7,3 Guncang Alaska, Warga Diimbau Waspada

Gempa M 7,3 Guncang Alaska, Warga Diimbau Waspada

JAKARTA — Alaska kembali diguncang gempa besar yang memicu peringatan tsunami bagi sebagian wilayah pesisirnya, mengingatkan warga dan dunia pada potensi ancaman laten dari aktivitas seismik di kawasan Cincin Api Pasifik.

Gempa berkekuatan magnitudo 7,3 tercatat mengguncang wilayah lepas pantai negara bagian Alaska, Amerika Serikat, pada Kamis (17/7/2025) waktu setempat. Berdasarkan laporan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS), pusat gempa berada sekitar 87 kilometer di selatan Sand Point, sebuah kota kecil di Kepulauan Aleutian. Kedalaman gempa relatif dangkal, yakni hanya 12,5 mil atau sekitar 20 kilometer di bawah permukaan laut, membuat guncangannya terasa kuat di wilayah pesisir sekitarnya.

Segera setelah peristiwa itu, otoritas terkait, termasuk Pusat Peringatan Tsunami Nasional (NTWC), merilis peringatan tsunami untuk beberapa wilayah pesisir, terutama di Alaska Selatan dan Semenanjung Alaska. Meski status peringatan sempat diturunkan, masyarakat tetap diminta meningkatkan kewaspadaan.

“Warga di daerah tersebut diimbau untuk menjauh dari air, menjauh dari pantai, dan menjauh dari pelabuhan, marina, pemecah gelombang, teluk, dan teluk kecil,” demikian pernyataan resmi NTWC.

Peringatan ini mencakup kawasan pesisir dari Kennedy Entrance (sekitar 40 mil barat daya Homer) hingga Unimak Pass (80 mil timur laut Unalaska), wilayah yang berada dalam jangkauan potensi tsunami meski jaraknya jauh dari pusat gempa.

Alaska memang dikenal sebagai wilayah yang rentan terhadap aktivitas gempa bumi karena posisinya yang berada di jalur Cincin Api Pasifik, zona tektonik aktif yang membentang dari Asia hingga Amerika. Sejarah mencatat gempa paling mematikan di Amerika Utara terjadi di wilayah ini pada Maret 1964, dengan kekuatan 9,2 magnitudo. Gempa tersebut tidak hanya meluluhlantakkan kota Anchorage, tetapi juga menimbulkan tsunami yang menghantam pesisir barat AS dan Hawaii, serta menewaskan ratusan orang dan menyebabkan kerugian materi mencapai lebih dari 400 juta dolar AS.

Dalam dua dekade terakhir, wilayah Alaska terus mengalami serangkaian gempa berkekuatan menengah hingga besar. Salah satunya terjadi pada Juli 2023 dengan magnitudo 7,2, namun kala itu tidak dilaporkan adanya kerusakan besar maupun korban jiwa.

Kejadian terbaru ini kembali menjadi pengingat akan pentingnya kesiapsiagaan dan sistem peringatan dini yang andal. Dalam dunia yang semakin terdampak perubahan iklim dan bencana geologi, kemampuan masyarakat dan pemerintah dalam merespons cepat menjadi faktor penentu keselamatan.

Meski hingga berita ini disampaikan belum ada laporan resmi mengenai kerusakan atau korban, otoritas setempat terus memantau situasi sembari mengimbau warga untuk tetap waspada, terutama di wilayah pesisir yang rawan terdampak gelombang laut akibat gempa. []

Diyan Febriana Citra.

Hotnews Nasional