JAKARTA – Aktivitas seismik kembali terasa di wilayah Aceh. Gempa bumi berkekuatan magnitudo 3,0 mengguncang Kabupaten Bener Meriah pada Kamis (11/12/2025) siang. Guncangan yang bersumber dari kedalaman dangkal ini menjadi salah satu dari rangkaian pergerakan tektonik kecil yang belakangan tercatat di sejumlah daerah di Indonesia.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dalam laporan cepatnya menyebutkan bahwa pusat gempa berada pada kedalaman hanya 4 kilometer, tepatnya di koordinat 4,79 Lintang Utara dan 96,77 Bujur Timur. Titik tersebut berada sekitar 12 kilometer di sebelah barat laut Kabupaten Bener Meriah. Informasi awal itu dirilis melalui sistem peringatan dini gempa bumi milik BMKG yang langsung tersampaikan kepada publik beberapa menit setelah kejadian.
“Gempa Mag:3.0, 11-Dec-2025 11:20:32WIB, Lok:4.79LU, 96.77BT (12 km BaratLaut KAB-BENERMERIAH-ACEH), Kedlmn:4 Km,” tulis BMKG dalam keterangan resminya, Kamis (11/12/2025).
Sejauh ini, BMKG belum menerima laporan mengenai kerusakan bangunan, gangguan aktivitas masyarakat, ataupun adanya korban. Meski tergolong kecil, gempa dangkal seperti ini biasanya cukup terasa oleh warga yang berada dekat pusat gempa. Karenanya, masyarakat tetap diminta waspada terhadap kemungkinan terjadinya gempa susulan yang kadang menyertai aktivitas tektonik di zona tersebut.
Peringatan kewaspadaan kembali ditegaskan dalam pernyataan BMKG: “Disclaimer: Informasi ini mengutamakan kecepatan, sehingga hasil pengolahan data belum stabil dan bisa berubah seiring kelengkapan data.” Peringatan tersebut menjadi penanda bahwa informasi gempa yang dirilis di tahap awal masih dapat diperbarui sesuai perkembangan analisis seismik lanjutan.
Guncangan di Aceh kali ini terjadi di tengah meningkatnya frekuensi laporan gempa berskala kecil di berbagai daerah. Pada hari yang sama, wilayah Kuta Selatan di Bali juga dilaporkan mengalami guncangan tektonik dengan magnitudo yang hampir serupa. Tidak lama sebelumnya, gempa lain tercatat mengguncang Lumajang, Jawa Timur, dengan pusat gempa berada pada kedalaman 8 kilometer.
Kondisi tersebut menunjukkan bahwa aktivitas kegempaan di Indonesia masih sangat dinamis. Aceh, sebagai wilayah yang berada di jalur pertemuan lempeng tektonik, memang kerap merasakan gempa kecil hingga sedang. Para ahli menyebut gempa-gempa minor semacam ini merupakan bagian dari mekanisme pelepasan energi alami yang terjadi secara berkala.
Meski magnitudonya rendah, keberadaan gempa-gempa dangkal seperti di Bener Meriah tetap menjadi perhatian karena potensi getarannya yang mampu dirasakan lebih kuat dibanding gempa dalam. Karena itu, BMKG mengingatkan masyarakat agar tetap mengikuti perkembangan informasi resmi dan tidak terpancing oleh kabar yang tidak dapat dipertanggungjawabkan, terutama di media sosial. []
Diyan Febriana Citra.

