JAKARTA – Aktivitas kegempaan di sejumlah wilayah Sumatera kembali menjadi perhatian publik setelah gempa bumi berkekuatan Magnitudo 4,4 mengguncang Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara, pada Rabu (26/11/2025) siang. Gempa yang terjadi pada pukul 12.28 WIB itu dilaporkan tidak menimbulkan kerusakan maupun korban, namun tetap memunculkan kewaspadaan masyarakat di sekitar wilayah Danau Toba yang dikenal sebagai kawasan rawan aktivitas seismik.
Informasi awal disampaikan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melalui sistem monitoring mereka. Lembaga tersebut melaporkan bahwa pusat gempa berada pada kedalaman 129 kilometer. Kedalaman tersebut menunjukkan bahwa gempa bersifat menengah dan biasanya tidak menimbulkan kerusakan signifikan di permukaan. Berdasarkan hasil analisis, episenter gempa berlokasi 11 kilometer di sebelah barat laut Toba Samosir, tepatnya pada koordinat 2,39 Lintang Utara dan 98,88 Bujur Timur.
Detail gempa juga disampaikan melalui kanal resmi BMKG di media sosial. “Gempa Mag:4.4, 26-Nov-2025 12:28:40WIB, Lok:2.39LU, 98.88BT (11 km BaratLaut TOBASAMOSIR-SUMUT), Kedlmn:129 Km,” tulis akun X @infoBMKG pada Rabu (26/11/2025). Informasi tersebut merupakan bagian dari sistem peringatan cepat yang dikeluarkan BMKG untuk memberikan pembaruan kepada masyarakat mengenai aktivitas kegempaan di berbagai daerah.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada laporan mengenai dampak fisik maupun gangguan aktivitas masyarakat akibat gempa tersebut. Namun, BMKG tetap meminta warga untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama mengingat adanya potensi gempa susulan meskipun tidak selalu signifikan. Masyarakat yang tinggal di sekitar zona patahan atau yang berada di kawasan perbukitan juga diimbau tetap memperhatikan lingkungan sekitarnya untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
Dalam penjelasannya, BMKG juga menegaskan bahwa informasi awal gempa selalu dipublikasikan segera setelah kejadian, sehingga data yang tersedia masih dapat berubah.
“Disclaimer: Informasi ini mengutamakan kecepatan, sehingga hasil pengolahan data belum stabil dan bisa berubah seiring kelengkapan data,” tulis BMKG dalam unggahannya. Pernyataan tersebut merupakan standar informasi cepat yang sudah menjadi bagian dari protokol lembaga tersebut.
Gempa tektonik seperti yang terjadi di Toba Samosir bukan pertama kali mengguncang kawasan Sumatera Utara. Kawasan ini memang berada di jalur pertemuan lempeng yang aktif sehingga sering mengalami aktivitas seismik skala kecil hingga menengah. Meski demikian, masyarakat setempat umumnya sudah terbiasa dengan guncangan kecil yang sering terjadi.
Selain gempa di Toba Samosir, BMKG juga sebelumnya melaporkan gempa lain di wilayah Jawa Timur dengan magnitudo lebih kecil. Kondisi ini menunjukkan bahwa aktivitas kegempaan di Indonesia masih terus terjadi mengingat posisi geografis Tanah Air yang dilalui cincin api Pasifik.
Dengan adanya laporan terbaru ini, pemerintah daerah dan masyarakat diimbau untuk terus mengikuti informasi resmi dari BMKG serta memastikan langkah kesiapsiagaan bencana tetap diperbarui guna mengurangi risiko apabila terjadi gempa yang lebih kuat di kemudian hari. []
Diyan Febriana Citra.

