Gempa Magnitudo 3,7 Guncang Malang, Tak Ada Laporan Kerusakan

Gempa Magnitudo 3,7 Guncang Malang, Tak Ada Laporan Kerusakan

JAKARTA – Guncangan gempa kembali dirasakan di wilayah Jawa Timur. Pada Jumat (12/09/2025) pagi, gempa bumi dengan kekuatan Magnitudo 3,7 menggoyang kawasan Kabupaten Malang dan sekitarnya. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan gempa terjadi pukul 07.31 WIB dengan pusat guncangan berada di laut, tepatnya pada kedalaman 10 kilometer.

Hasil analisis BMKG menunjukkan episenter gempa terletak di koordinat 9,71 Lintang Selatan dan 112,79 Bujur Timur, atau sekitar 176 kilometer tenggara Kabupaten Malang. Lokasi gempa yang berada di zona subduksi selatan Jawa tersebut memang dikenal rawan aktivitas seismik karena pertemuan lempeng Indo-Australia dan Eurasia.

“Gempa Mag:3.7, 12-Sep-2025 07:31:37WIB, Lok:9.71LS, 112.79BT (176 km Tenggara KAB-MALANG-JATIM), Kedlmn:10 Km,” tulis BMKG dalam keterangan resmi yang dikutip pada Jumat pagi.

Hingga laporan ini disampaikan, BMKG menegaskan belum ada informasi mengenai kerusakan bangunan maupun korban jiwa akibat peristiwa tersebut. Guncangan dengan kekuatan kecil ini kemungkinan besar tidak menimbulkan dampak serius. Kendati demikian, masyarakat diimbau tetap meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi gempa susulan.

“Disclaimer: Informasi ini mengutamakan kecepatan, sehingga hasil pengolahan data belum stabil dan bisa berubah seiring kelengkapan data,” lanjut pernyataan BMKG.

Fenomena gempa yang berulang di selatan Jawa semakin menegaskan pentingnya kesiapsiagaan masyarakat. Malang dan daerah pesisir selatan Jawa kerap diguncang gempa karena berada dekat dengan jalur megathrust. Meskipun magnitudo kali ini relatif kecil, para pakar mengingatkan bahwa gempa kecil bisa menjadi pengingat akan potensi gempa besar di masa mendatang.

Pemerintah daerah bersama lembaga kebencanaan diharapkan terus mengintensifkan edukasi mengenai mitigasi bencana. Sosialisasi tentang jalur evakuasi, pembangunan infrastruktur tahan gempa, hingga simulasi berkala di sekolah dan ruang publik menjadi langkah yang perlu diperkuat.

Bagi masyarakat, langkah sederhana seperti mengenali titik kumpul, menyiapkan tas darurat, dan tetap tenang ketika terjadi guncangan dapat membantu mengurangi risiko. BMKG sendiri rutin mengingatkan agar publik tidak mudah terpengaruh isu yang tidak jelas sumbernya, terutama berkaitan dengan potensi tsunami atau prediksi gempa yang tidak ilmiah.

Gempa pagi ini mungkin tidak menimbulkan kerusakan, namun tetap menjadi pengingat bahwa Indonesia, khususnya wilayah Jawa, berada di kawasan cincin api Pasifik dengan tingkat kerentanan tinggi terhadap bencana geologi. []

Diyan Febriana Citra.

Hotnews Nasional