JAKARTA – Aktivitas seismik kembali terjadi di kawasan timur Indonesia. Wilayah Raja Ampat, Papua Barat Daya, diguncang gempa bumi berkekuatan Magnitudo 4,1 pada Jumat (26/12/2025) dini hari. Guncangan tercatat terjadi sekitar pukul 03.26 WIB, saat sebagian besar masyarakat masih beristirahat.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan bahwa pusat gempa berada di perairan laut, cukup jauh dari pemukiman penduduk.
“Pusat gempa berada di laut 113 km Barat Raja Ampat,” tulis BMKG dalam keterangan resminya. Informasi tersebut menjadi acuan awal bagi pemerintah daerah dan instansi terkait untuk memantau potensi dampak lanjutan dari peristiwa tersebut.
BMKG juga menjelaskan bahwa gempa memiliki kedalaman 10 kilometer, tergolong gempa dangkal yang umumnya dapat dirasakan di wilayah terdekat, meskipun intensitasnya bergantung pada jarak dan kondisi geografis setempat. Titik koordinat gempa tercatat berada pada 0,09 Lintang Utara dan 129,56 Bujur Timur.
Hingga laporan ini disusun, belum ada informasi mengenai kerusakan bangunan maupun korban jiwa akibat gempa tersebut. Pihak berwenang masih terus mengumpulkan data dari lapangan serta berkoordinasi dengan pemerintah daerah Raja Ampat untuk memastikan kondisi masyarakat pascagempa.
Wilayah Papua Barat Daya dikenal sebagai salah satu kawasan yang rawan gempa karena berada di jalur pertemuan lempeng tektonik. Aktivitas seismik di kawasan ini kerap terjadi dalam berbagai skala, mulai dari gempa kecil hingga gempa bermagnitudo besar. Oleh karena itu, BMKG secara rutin mengimbau masyarakat agar tetap waspada dan memahami langkah-langkah mitigasi bencana.
Meski berkekuatan relatif kecil, gempa yang terjadi pada dini hari berpotensi menimbulkan kepanikan, terutama bagi warga yang merasakan getaran secara langsung. Dalam situasi seperti ini, kesiapsiagaan menjadi kunci untuk meminimalkan risiko. Masyarakat diimbau untuk tetap tenang, tidak mudah terpengaruh oleh informasi yang belum terverifikasi, serta mengikuti arahan resmi dari BMKG dan pemerintah daerah.
BMKG memastikan gempa tersebut tidak berpotensi tsunami. Namun demikian, lembaga ini tetap mengingatkan masyarakat pesisir untuk selalu meningkatkan kewaspadaan, mengingat kondisi geografis Raja Ampat yang sebagian besar merupakan wilayah kepulauan dan pesisir.
Pemerintah daerah setempat diharapkan segera melakukan pengecekan lapangan, khususnya di wilayah yang berdekatan dengan pusat gempa. Langkah ini penting untuk memastikan tidak ada kerusakan infrastruktur vital maupun gangguan terhadap aktivitas masyarakat.
Peristiwa gempa ini kembali mengingatkan pentingnya edukasi kebencanaan bagi masyarakat, khususnya di daerah rawan gempa. Upaya penguatan sistem peringatan dini, peningkatan kualitas bangunan tahan gempa, serta sosialisasi prosedur keselamatan menjadi aspek krusial dalam mengurangi dampak bencana alam di masa mendatang.
BMKG mengimbau masyarakat untuk terus memantau informasi resmi melalui kanal komunikasi yang tersedia dan tidak menyebarkan kabar yang belum dapat dipastikan kebenarannya. Dengan kesiapsiagaan dan koordinasi yang baik, dampak gempa diharapkan dapat diminimalkan. []
Diyan Febriana Citra.

