Gempa Pagi Ini Guncang Nias Selatan, Kedalaman 18 Kilometer

Gempa Pagi Ini Guncang Nias Selatan, Kedalaman 18 Kilometer

Bagikan:

JAKARTA — Wilayah Kabupaten Nias Selatan, Sumatera Utara, kembali diguncang gempa bumi pada Sabtu (25/10/2025) dini hari. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan, gempa berkekuatan magnitudo 3,6 itu terjadi sekitar pukul 04.29 WIB.

Melalui akun resmi di platform X, @infoBMKG, lembaga tersebut menyebut pusat gempa berada di laut, sekitar 86 kilometer di tenggara Nias Selatan, dengan kedalaman 18 kilometer. Gempa terdeteksi pada koordinat 0,39 Lintang Utara dan 98,57 Bujur Timur.

“Gempa Mag: 3.6, 25-Oct-2025 04:29:52 WIB, Lok: 0.39LU, 98.57BT (86 km Tenggara Nias Selatan – Sumut), Kedlmn: 18 Km,” demikian keterangan BMKG melalui unggahannya, Sabtu pagi.

Meski tergolong gempa dangkal, getarannya cukup terasa oleh sejumlah warga di wilayah pesisir selatan Pulau Nias. Namun hingga kini, BMKG belum menerima laporan mengenai kerusakan bangunan maupun korban jiwa akibat peristiwa tersebut.

Petugas Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG menjelaskan, gempa dengan magnitudo di bawah 4 umumnya tidak menimbulkan kerusakan signifikan. Meski begitu, masyarakat tetap diminta waspada terhadap potensi gempa susulan, terutama di kawasan yang berdekatan dengan sumber gempa.

“Disclaimer: Informasi ini mengutamakan kecepatan, sehingga hasil pengolahan data belum stabil dan bisa berubah seiring kelengkapan data,” tulis BMKG dalam pernyataannya.

Sejumlah warga Nias Selatan mengaku terkejut dengan getaran yang terjadi menjelang subuh itu. “Getarannya cepat, tapi terasa cukup kuat. Barang di meja sempat bergoyang,” ujar Rudi, warga Teluk Dalam, saat dihubungi melalui telepon.

BMKG mencatat, wilayah Nias Selatan termasuk daerah yang cukup aktif secara tektonik karena berada di jalur pertemuan antara Lempeng Indo-Australia dan Lempeng Eurasia. Aktivitas tektonik di zona subduksi ini kerap menimbulkan gempa dengan intensitas bervariasi, baik di darat maupun di laut.

Pakar geofisika dari Universitas Sumatera Utara, Hendrik Manurung, menjelaskan bahwa gempa dengan kekuatan ringan seperti yang terjadi kali ini merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di zona rawan tektonik.

“Gempa kecil justru menjadi indikator bahwa energi di dalam bumi sedang dilepaskan secara bertahap, sehingga bisa mengurangi potensi gempa besar,” katanya.

BMKG terus memantau perkembangan aktivitas seismik di kawasan barat Sumatera dan mengimbau masyarakat untuk tidak panik namun tetap siaga. Lembaga itu juga mengingatkan warga agar memperbarui informasi hanya melalui kanal resmi BMKG untuk menghindari informasi yang menyesatkan. []

Diyan Febriana Citra.

Bagikan:
Breaking News Nasional