Gubernur Jakarta Siapkan Rapat Bahas RTH dari Lahan Mangkrak

Gubernur Jakarta Siapkan Rapat Bahas RTH dari Lahan Mangkrak

JAKARTA – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tengah menyusun langkah konkret untuk memperluas ruang terbuka hijau (RTH) di tengah keterbatasan lahan. Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo berencana menggelar rapat khusus bersama para wali kota dan bupati administratif Jakarta pada Jumat (25/07/2025), dengan agenda utama pemanfaatan ruang publik terbengkalai yang tersebar di berbagai penjuru ibu kota.

Langkah ini merupakan bagian dari strategi revitalisasi kota yang lebih hijau, sehat, dan inklusif. “Kebetulan hari Jumat nanti kami akan mengadakan rapat khusus bersama dengan para wali kota, bupati, untuk membahas hal ini. Karena di Jakarta ini banyak sekali (lahan mangkrak) dan tentunya ini menjadi sesuatu yang akan memperindah Jakarta,” ujar Pramono saat meninjau kawasan Tanah Abang, Rabu (23/07/2025).

Meski peluang terbuka lebar, tantangan tetap ada. Salah satunya adalah pembebasan lahan, yang selama ini menjadi persoalan klasik dalam pengembangan infrastruktur publik di ibu kota. Namun, menurut Pramono, justru banyak lahan yang sudah merupakan milik publik namun kini tidak dimanfaatkan secara optimal.

“Dengan demikian, urusan pembebasan lahan tidak menjadi masalah karena di Jakarta ini banyak sekali ruang publik atau fasilitas publik yang sudah terbengkalai. Itu akan kita perbaiki, pergunakan, membuat lebih hijau dan bermanfaat bagi masyarakat,” paparnya.

Gagasan ini bukan tanpa referensi. Pramono mengaku terinspirasi dari pengalamannya saat kunjungan kerja ke New York, Amerika Serikat, beberapa waktu lalu. Di sana, ia mengunjungi High Line, sebuah jalur kereta api tua yang disulap menjadi taman publik dan kini menjadi ikon kota.

“Jadi kebetulan kemarin saya juga pergi ke High Line, itu tempat yang di New York mangkrak, stasiun kereta, dan sebagainya. Terus terang itu menginspirasi untuk menjadi ruang terbuka hijau,” kata Pramono saat mengunjungi Pasar Santa, Jakarta Selatan, Selasa (22/07/2025).

Dengan pendekatan ini, Jakarta tidak perlu lagi sepenuhnya bergantung pada pembebasan lahan baru yang kerap menyedot anggaran besar. Revitalisasi aset-aset yang sudah ada dapat menjadi solusi efisien dalam mewujudkan kota yang ramah lingkungan.

Inisiatif ini juga menjadi langkah lanjutan dari berbagai program berkelanjutan yang telah digulirkan, termasuk rencana pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) dan peluncuran armada bus listrik. Seluruh kebijakan tersebut menunjukkan arah kebijakan Jakarta yang makin tegas menuju transformasi menjadi kota yang berdaya saing global sekaligus nyaman untuk ditinggali. []

Diyan Febriana Citra.

Hotnews Nasional