JAKARTA – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta bergerak cepat merespons kerusakan fasilitas umum akibat kericuhan yang terjadi dalam beberapa hari terakhir. Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, menegaskan pihaknya akan menggelar rapat khusus pada Selasa (02/09/2025) siang untuk membahas langkah penanganan menyeluruh, termasuk pemulihan fasilitas transportasi publik.
“Jadi yang pertama, kami sudah menghitung (kerugian kerusakan fasilitas umum) dan hari ini nanti jam 2 (siang) kami akan mengadakan rapat khusus terakhir untuk ekses dari dampak demonstrasi yang terjadi dari tanggal 25, kemudian 28, 29, 30, dan terakhir 31,” ujar Pramono di Jakarta Barat.
Dari catatan Pemprov, setidaknya 22 halte TransJakarta mengalami kerusakan serius akibat kericuhan yang terjadi beruntun sejak pekan lalu. Selain itu, sebuah jembatan penyeberangan juga turut terdampak. Pramono menyebut total kerugian material yang sudah dihitung sementara mencapai sekitar Rp 55 miliar.
“Dari data yang ada, sampai sekarang yang sudah berhasil kita kalkulasi, ada 22 halte yang terdampak secara langsung, kemudian ada satu jembatan yang terganggu, termasuk yang di Senin, dan kami sudah menghitung kurang lebih kerugiannya di atas, ya hampir 55 miliar lah,” jelasnya.
Kerugian tersebut baru sebatas kerusakan fisik. Menurut Pramono, kerugian ekonomi yang ditimbulkan akibat terhentinya layanan transportasi publik saat kericuhan berlangsung juga tidak sedikit.
“Dan itu belum termasuk kerugian yang diakibatkan misalnya lah, stok eksin nggak bisa beroperasi kan pada waktu itu karena kerusuhan dan sebagainya. Jadi yang itu kerugian untuk fisik, kami langsung mengambil keputusan untuk semua moda transportasi yang dikelola oleh pemerintah DKI Jakarta untuk segera beroperasi,” tambahnya.
Meski menghadapi kerugian besar, Pemprov DKI memastikan layanan transportasi publik kembali berjalan normal. Sejak Senin, TransJakarta, MRT, LRT, dan Mikrotrans telah beroperasi penuh. Tidak hanya itu, untuk meringankan beban warga yang terdampak, Pemprov memberikan kebijakan khusus berupa gratis naik TransJakarta dan MRT hingga 8 September 2025.
“Makanya sekarang semuanya sudah beroperasi dengan normal, termasuk TransJakarta, MRT, Mikrotrans, LRT, dan untuk TransJakarta MRT itu kita gratiskan sampai dengan tanggal 8 September 2025,” ungkap Pramono.
Langkah ini sekaligus menjadi bagian dari strategi Pemprov mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap layanan publik, serta menunjukkan komitmen pemerintah daerah dalam menjaga kelancaran mobilitas warga. Rapat yang digelar siang ini disebut akan menjadi forum penting untuk merumuskan kebijakan lanjutan, termasuk proses rehabilitasi halte, jembatan, serta fasilitas publik lainnya yang terdampak kericuhan.
Dengan begitu, diharapkan pemulihan tidak hanya berfokus pada perbaikan fisik, tetapi juga meminimalisasi dampak sosial dan ekonomi yang ditimbulkan, sehingga Jakarta bisa segera kembali beraktivitas secara normal tanpa hambatan. []
Diyan Febriana Citra.