WASHINGTON – Komposisi dewan Federal Reserve Amerika Serikat berpotensi mengalami pergeseran strategis setelah Adriana Kugler, salah satu anggota Dewan Gubernur, menyatakan mengundurkan diri dari jabatannya. Pengunduran diri ini dijadwalkan efektif pada 8 Agustus 2025, jauh sebelum masa jabatan resminya berakhir pada Januari 2025.
Kugler, yang ditunjuk oleh Presiden Joe Biden pada September 2023 dan dikenal sebagai gubernur The Fed keturunan Hispanik pertama, tidak memberikan penjelasan spesifik mengenai alasan mundurnya. Ia juga tercatat tidak ikut serta dalam pertemuan kebijakan moneter terbaru pekan ini.
Langkah ini secara otomatis membuka peluang bagi pemerintahan Donald Trump untuk menempatkan sosok baru dalam struktur bank sentral paling berpengaruh di dunia tersebut. Tidak hanya itu, dinamika politik moneter pun diperkirakan akan semakin memanas menjelang masa berakhirnya jabatan Jerome Powell sebagai Ketua The Fed pada Mei 2026.
Trump, yang sejak lama vokal mengkritik kebijakan Powell, terutama terkait suku bunga, secara terbuka menyambut baik potensi penunjukan anggota baru.
“Saya sangat senang memiliki kesempatan untuk menunjuk seseorang ke dalam dewan Fed,” ujarnya.
Sinyal ini menandai bahwa Trump tidak hanya mengincar kursi yang ditinggalkan Kugler, tetapi juga tengah mempersiapkan langkah strategis untuk mengganti Powell jika kelak kembali memimpin pemerintahan. Beberapa nama pun mulai mencuat sebagai calon kuat, termasuk Kevin Hassett, penasihat ekonomi Trump saat ini, serta Kevin Warsh, mantan gubernur The Fed periode 2006–2011.
Ketika ditanya soal kandidat yang tengah dipertimbangkan, Trump menjawab, “Saya memiliki sekitar tiga kandidat yang sangat bagus.”
Sementara itu, Jerome Powell baru-baru ini menegaskan bahwa The Fed tetap mempertahankan suku bunga acuan, seraya menyatakan bahwa pihaknya perlu waktu untuk menilai dampak kebijakan tarif terhadap ekonomi sebelum melakukan penyesuaian. Pandangan tersebut berbeda dari dorongan Trump yang ingin melihat penurunan suku bunga lebih cepat.
Adriana Kugler sebelumnya menjabat sebagai ekonom dan pejabat senior di berbagai institusi pemerintahan, termasuk Departemen Tenaga Kerja. Selama di The Fed, ia dikenal aktif dalam isu ketenagakerjaan dan keberagaman.
Pengunduran dirinya bukan sekadar persoalan personal, namun diperkirakan akan memberi ruang negosiasi politik dan ekonomi yang intens dalam proses pengisian posisi barunya. Situasi ini menjadi titik penting bagi masa depan independensi bank sentral AS di tengah tekanan politik yang meningkat. []
Diyan Febriana Citra.