NGAWI — Insiden kebakaran besar terjadi di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, pada Minggu malam (06/07/2025) yang menghanguskan gudang milik pabrik sepatu PT Dwi Prima Sentosa. Peristiwa tersebut berlangsung di Desa Karangtengah Prandon, Kecamatan Ngawi, tepat pukul 23.00 WIB, dan menyebabkan kerugian materi yang ditaksir mencapai miliaran rupiah.
Gudang yang menjadi tempat penyimpanan hasil produksi sepatu siap ekspor itu luluh lantak dilalap api. Kepala Bidang Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Satpol PP Kabupaten Ngawi, Santoso Wibowo Santoso, menyampaikan bahwa jumlah sepatu yang terbakar mencapai ratusan ribu pasang.
“Selain bangunan, api juga membakar produksi (sepatu) siap kirim untuk ekspor. Jumlahnya mencapai ratusan ribu pasang. Diperkirakan kerugiannya ditaksir miliaran rupiah,” ujar Santoso, Senin (07/07/2025).
Besar dan cepatnya penyebaran api membuat proses pemadaman berlangsung sulit. Petugas pemadam kebakaran dari Ngawi sempat kewalahan menghadapi kobaran api yang dengan cepat melahap seluruh isi bangunan. Akibatnya, struktur atap gudang runtuh dan kondisi di lokasi menjadi sangat membahayakan.
Untuk memperkuat upaya pemadaman, tim dari Kabupaten Madiun dan Magetan turut dikerahkan. Proses pemadaman sendiri berlangsung selama lima jam sebelum akhirnya api berhasil dikendalikan pada dini hari.
Santoso menyebut, pendinginan terus dilakukan hingga Senin (07/07/2025) pagi untuk memastikan tidak ada lagi titik api yang tersisa. “Petugas kami tetap di lokasi untuk melakukan pendinginan. Dengan langkah itu, diharapkan api tidak kembali membesar. Dengan demikian, dapat dipastikan api benar-benar padam,” ujarnya.
Hingga kini, penyebab pasti kebakaran masih dalam penyelidikan aparat kepolisian dari Polres Ngawi. Namun dugaan sementara mengarah pada korsleting listrik dari salah satu perangkat pendingin ruangan yang berada di dalam gudang.
Kejadian ini menjadi pukulan berat bagi pihak manajemen PT Dwi Prima Sentosa. Selain kerugian besar akibat hilangnya stok barang ekspor, mereka juga harus menghadapi proses pemulihan fasilitas yang tidak sebentar.
Otoritas daerah mengimbau agar seluruh industri, terutama yang menyimpan barang mudah terbakar, rutin melakukan pemeriksaan instalasi listrik untuk mencegah insiden serupa terjadi kembali. []
Diyan Febriana Citra.