PARLEMENTARIA – Peringatan Hari Koperasi Nasional (Harkopnas) ke-78 pada Sabtu (12/7/2025) menjadi momentum penting untuk menegaskan kembali peran koperasi sebagai pilar ekonomi rakyat. Di Kalimantan Timur (Kaltim), salah satu sosok yang aktif menggaungkan semangat tersebut adalah Firnadi Ikhsan, anggota Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kaltim.
Firnadi dikenal bukan sekadar memberikan dukungan secara lisan, tetapi terjun langsung membina dan menggerakkan koperasi di tengah masyarakat. Aktivitasnya kerap terdokumentasi dalam unggahan media sosial pribadi, memperlihatkan keterlibatannya dalam berbagai program pembinaan.
Salah satu koperasi yang menjadi fokus perhatiannya adalah Koperasi Produsen Ternak Tunas Etam Berdikari. Bagi Firnadi, koperasi ini menjadi contoh nyata bagaimana pengelolaan modern yang berbasis komunitas dapat meningkatkan kesejahteraan anggotanya, khususnya para peternak. “Saya bukan hanya mengapresiasi koperasi, tapi aktif terlibat dalam pembinaannya. Ini bagian dari komitmen saya memperkuat ekonomi berbasis komunitas,” ujar Firnadi.
Mengusung tema nasional “Koperasi Maju Indonesia Adil Makmur”, ia menekankan bahwa koperasi memiliki peran penting dalam mewujudkan pemerataan ekonomi hingga ke pelosok desa. Menurutnya, keberhasilan koperasi tidak cukup hanya bertumpu pada legalitas atau status administratif semata, tetapi pada kinerja yang profesional dan berorientasi pada manfaat anggota.
Firnadi juga memberi perhatian khusus pada gerakan pembentukan koperasi Merah Putih di berbagai desa di Kaltim. Ia berharap koperasi-koperasi baru tersebut mampu dikelola secara profesional, mengusung prinsip gotong royong, serta memiliki visi keberlanjutan.
Di sisi lain, Firnadi mengapresiasi peran Dinas Perdagangan, Perindustrian, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (DPPKUKM) Kaltim yang telah melakukan pembinaan koperasi melalui pelatihan manajemen, penerapan digitalisasi, hingga menjalin kemitraan strategis dengan sektor industri besar.
“Digitalisasi dan akses ke perbankan akan memperluas cakupan koperasi. Tapi yang lebih penting adalah mindset-nya. Harus tumbuh sebagai lembaga bisnis yang efisien dan adaptif,” tegasnya.
Politikus ini juga mendorong lahirnya koperasi produsen baru yang tak hanya bergerak di sektor peternakan, tetapi juga merambah pertanian, perikanan, dan industri kreatif lokal. Menurutnya, koperasi harus menjadi ekosistem ekonomi yang hidup, mandiri, dan berkembang, bukan sekadar organisasi yang ada di atas kertas.
Sebagai wakil rakyat yang dekat dengan masyarakat pedesaan, Firnadi memahami betul tantangan koperasi di tingkat akar rumput. Ia menilai, banyak koperasi terhambat bukan karena kurangnya potensi usaha, tetapi lemahnya manajemen dan dukungan berkelanjutan. Oleh karena itu, ia menekankan perlunya sinergi antara pemerintah, pelaku koperasi, dan masyarakat.
Baginya, koperasi bukan sekadar urusan administrasi atau legalitas formal. Lebih dari itu, koperasi adalah sistem usaha kolektif yang dapat menjamin keberlanjutan manfaat bagi anggota dan lingkungannya. Ia meyakini, dengan pembinaan yang tepat, koperasi dapat menjadi motor penggerak ekonomi daerah yang tangguh dan inklusif.
Di sela peringatan Harkopnas kali ini, Firnadi juga mengajak masyarakat untuk ikut menunjukkan dukungan pada koperasi melalui langkah-langkah sederhana. Salah satunya dengan menggunakan twibbon Hari Koperasi di media sosial. Bagi Firnadi, gerakan kecil seperti ini penting untuk membangun kesadaran kolektif tentang arti penting koperasi dalam memperkuat fondasi ekonomi rakyat.
Langkah nyata Firnadi dalam membina koperasi dinilai sejalan dengan semangat Harkopnas yang mendorong peningkatan kemandirian ekonomi berbasis komunitas. Dengan terus menguatkan koperasi, ia optimistis pemerataan kesejahteraan dapat terwujud, bukan hanya di kota, tetapi juga hingga ke pelosok desa di Kaltim. []
Penulis: Muhamaddong | Penyunting: Agnes Wiguna