Heboh! Senator AS Kaitkan Udang Indonesia dengan Alien

Heboh! Senator AS Kaitkan Udang Indonesia dengan Alien

Bagikan:

JAKARTA – Sorotan publik Amerika Serikat (AS) tertuju pada produk udang asal Indonesia setelah Senator John Kennedy mengeluarkan pernyataan kontroversial. Ia menyinggung temuan zat radioaktif Cesium-137 pada udang beku yang diekspor ke Negeri Paman Sam. Bahkan, ia melontarkan komentar bernada satir dengan menyebut konsumsi produk itu bisa membuat orang berubah layaknya sosok dalam film alien.

Isu ini bermula dari laporan Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA). Otoritas tersebut menemukan jejak Cesium-137 pada udang beku produksi PT Bahari Makmur Sejati (BMS Foods). Produk tersebut diketahui telah dipasarkan di sejumlah negara bagian, termasuk Florida, Texas, dan Louisiana melalui jaringan ritel Walmart.

Menindaklanjuti temuan itu, FDA memutuskan untuk menghentikan sementara impor udang dari BMS Foods. Langkah tersebut dilakukan hingga perusahaan mampu memberikan jaminan bahwa produk mereka sepenuhnya bebas dari kontaminasi radioaktif.

Respon Pemerintah Indonesia

Menanggapi polemik ini, Menteri Perdagangan RI Budi Santoso menegaskan bahwa kasus tersebut tidak serta-merta memengaruhi keseluruhan kinerja ekspor udang Indonesia.

“Ya enggak ada masalah, kan ini yang kena kan empat kontainer kan? Yang lainnya kan enggak ada masalah,” ujar Budi, dikutip Antara, Senin (8/9/2025).

Ia menambahkan pemerintah kini berfokus pada langkah mitigasi agar kasus serupa tidak terulang. Menurut Budi, koordinasi lintas kementerian sedang digodok di bawah arahan Kemenko Pangan bersama Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Lingkungan Hidup, serta lembaga terkait lainnya.

Dugaan Kontaminasi Cesium-137

Sebelumnya, Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) menemukan material radioaktif di kawasan industri Serang, Banten. Material berupa scrap metal itu diketahui mengandung Cesium-137, zat buatan yang umum digunakan dalam aktivitas industri.

“Cesium-137 termasuk kategori radiasi pengion yang mampu memberikan dampak biologi pada kesehatan manusia. Dalam jangka panjang, tentu saja ini juga sangat berbahaya,” jelas Direktur Inspeksi Fasilitas Radiasi dan Zat Radioaktif Bapeten, Zulkarnain.

Lebih memprihatinkan, material tersebut sempat disalahgunakan warga sebagai bahan bangunan karena dikira pasir atau batu. Temuan itu membuat Bapeten bersama tim gabungan melakukan penyisiran di sekitar lokasi. Hasilnya, terdeteksi titik paparan radiasi dengan tingkat yang cukup tinggi.

Pemerintah Indonesia kini terus berkoordinasi bersama Bapeten, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Lingkungan Hidup, serta Kepolisian RI. Upaya ini diharapkan dapat memastikan keamanan pangan sekaligus menutup celah penyalahgunaan bahan radioaktif di dalam negeri.[]

Putri Aulia Maharani

Bagikan:
Hotnews Internasional