Helikopter Militer Jerman Jatuh, Satu Awak Hilang

Helikopter Militer Jerman Jatuh, Satu Awak Hilang

BERLIN – Insiden kecelakaan helikopter militer yang terjadi di wilayah timur Jerman memunculkan duka mendalam sekaligus memicu langkah cepat dari pemerintah untuk melakukan penyelidikan dan evakuasi menyeluruh. Helikopter jenis EC-135 milik Angkatan Udara Jerman jatuh ke Sungai Mulde di dekat kota Grimma, negara bagian Saxony, pada Selasa pagi (29/07/2025) waktu setempat.

Menurut keterangan resmi dari Kementerian Pertahanan Jerman, dua prajurit yang berada dalam helikopter tersebut dinyatakan tewas. Sementara itu, satu orang awak lainnya masih belum ditemukan, dan pencarian besar-besaran terus dilakukan hingga Rabu pagi (30/07/2025).

“Segala upaya yang mungkin akan dilakukan untuk menyelidiki penyebab kecelakaan tersebut,” tegas Menteri Pertahanan Jerman, Boris Pistorius, dalam pernyataan resminya. Ia menambahkan, korban jiwa berasal dari Wing Helikopter 64 Angkatan Udara dan merupakan personel yang telah memiliki pengalaman dalam tugas penerbangan.

“Kematian para awak pesawat sangat memengaruhi saya dan seluruh angkatan bersenjata. Doa kami menyertai keluarga dan kerabat mereka,” ujar Pistorius.

Helikopter EC-135 yang digunakan dalam latihan tersebut diketahui merupakan unit sewaan militer. Walaupun belum ada penjelasan pasti mengenai penyebab kecelakaan, otoritas pertahanan menegaskan akan menggelar penyelidikan menyeluruh, termasuk memeriksa kondisi teknis helikopter dan prosedur pelatihan.

Menurut juru bicara Angkatan Udara Jerman, bagian-bagian puing helikopter ditemukan oleh sekelompok pendayung kano di Sungai Mulde. Penemuan tersebut memicu pengerahan lebih dari 100 personel layanan darurat, termasuk unit penyelam kepolisian, untuk menyisir lokasi jatuhnya helikopter.

“Operasi pencarian terus kami intensifkan, dengan dukungan unit penyelam, drone pemantau udara, dan bantuan teknis lainnya,” ungkap seorang pejabat kepolisian Saxony.

Selain upaya pencarian, perhatian juga diarahkan pada potensi pencemaran lingkungan akibat kebocoran minyak dari helikopter. Otoritas lokal telah memasang penghalang (boom) di sungai guna mencegah penyebaran polutan lebih luas.

Insiden ini kembali menimbulkan sorotan terhadap keselamatan pelatihan militer di wilayah udara sipil dan menambah daftar kecelakaan udara yang terjadi di Jerman dalam beberapa tahun terakhir. Pemerintah kini dituntut untuk mengevaluasi ulang prosedur pelatihan serta sistem pemeliharaan armada udara militer, terutama yang digunakan dalam simulasi intensif seperti misi ini. []

Diyan Febriana Citra.

Hotnews Internasional