Ibu Alvaro Jalani Trauma Healing di Rumah

Ibu Alvaro Jalani Trauma Healing di Rumah

Bagikan:

JAKARTA – Suasana haru menyelimuti kediaman keluarga Alvaro Kiano Nugroho di Bintaro, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, pada Selasa (25/11/2025). Setelah melalui delapan bulan pencarian, keluarga kini dihadapkan pada kenyataan pahit temuan kerangka yang diduga kuat merupakan Alvaro. Di tengah situasi emosional tersebut, pihak kepolisian memberikan pendampingan psikologis kepada Arum, ibu dari bocah enam tahun itu.

Sejak pagi, ruang tamu yang menyatu dengan dapur menjadi tempat berkumpul keluarga, dokter, dan Camat Pesanggrahan. Mereka duduk melingkar, mengajak Arum berbincang dalam suasana tenang sebelum camat berpamitan meninggalkan lokasi. Pendampingan kemudian dilanjutkan oleh tim medis dan keluarga, dengan fokus menenangkan kondisi Arum yang terlihat masih sangat terpukul.

Dua dokter dari Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Dokkes) Polda Metro Jaya hadir bersama Kapolsek Pesanggrahan AKP Seala Syah Alam untuk memberikan dukungan. Seorang petugas tampak mengusap tangan Arum sambil berbicara lembut, memberikan saran terkait keluhan kesehatan yang ia rasakan. Ketika Arum menyebut tenggorokannya sakit, petugas memberikan anjuran sederhana untuk meredakannya.

“Coba minum pakai air hangat,” kata Seala.

Beberapa warga sekitar ikut datang memberi penguatan moral kepada keluarga, menambah suasana kehangatan di tengah duka. Namun, proses pemulihan psikologis tidak dapat dilakukan dalam satu kali pertemuan. Seala menjelaskan bahwa psikolog yang mendampingi Arum masih membutuhkan waktu untuk menilai kondisinya secara menyeluruh.

“Dari psikolog dari Polda Metro dan dokter dari Polres Jaksel juga mencoba beberapa treatment secara psikologis untuk menstabilkan psikis dari pihak keluarga supaya lebih stabil. Walaupun memang belum bisa sepenuhnya,” ujarnya.

Pada malam sebelumnya, Arum telah menjalani pengambilan sampel DNA berupa air liur untuk dicocokkan dengan kerangka yang ditemukan. Hingga kini, keluarga bersama kepolisian menunggu hasil pemeriksaan tersebut.

“Belum ada (hasilnya). Nanti pasti setiap ada perkembangan pasti dari pihak Polres melalui Satreskrim pasti akan memberikan informasi,” kata Seala.

Kasus hilangnya Alvaro sejak Maret 2025 menjadi perhatian luas setelah ia terakhir terlihat di Masjid Jami Al Muflihun. Informasi dari marbut masjid baru diketahui keluarga tiga hari kemudian, termasuk kedatangan seorang pria yang mengaku ayah bocah itu. Tugimin, kakek Alvaro, mengisahkan kembali kejadian tersebut.

“Itu ada orang datang, ditanya sama marbut, ‘Pak, cari siapa?’ ‘Cari anak saya. Alvaro katanya kalau shalat di masjid sini.’ ‘Itu ada anaknya di atas.’ Kata marbut begitu,” tuturnya.

Namun setelah waktu Magrib berlalu dan Alvaro tak juga pulang, Tugimin mulai merasa ada yang tidak wajar. Upaya pencarian ia lakukan hingga malam hari, tetapi tidak membuahkan hasil. Sementara itu, ayah kandung Alvaro diketahui sedang menjalani hukuman di Lapas Cipinang, sedangkan ibu Alvaro bekerja di Malaysia.

“Ibu sama bapaknya itu sudah pisah dan ibunya sudah punya suami lagi. Secara resmi menikah di KUA Kecamatan Pesanggrahan,” kata Tugimin.

Polisi telah menangkap pelaku yang diduga membawa Alvaro hingga menyebabkan kematiannya. Namun keluarga masih menunggu kepastian melalui hasil DNA. Proses pendampingan psikologis terus dilakukan untuk memastikan Arum dan keluarga tetap kuat menghadapi masa sulit ini. []

Diyan Febriana Citra.

Bagikan:
Kasus Nasional